.webp)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan menggandeng IPB untuk mendata ulang Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau e-RDKK. Ini membantu petani soal kebutuhan pupuk agar merata di Jatim.
"Di e-RDKK ada tidaknya (Data petani) atau tidak terpenuhi suplai pupuknya, jadi mohon nanti untuk cek ulang, berapa luasannya, lahan pertaniannya," ujar Khofifah saat sambutan Diklat Peningkatan Kapasitas SDM bagi kepala desa se-Jatim di Kota Madiun, Selasa (15/2/2022).
Dengan menggandeng IPB, tambah dia, diharapkan data para petani di Jawa Timur tidak terlewatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pupuk Subsidi Langka, Ulah Mafia? |
"Ada proses yang dilakukan secara digital. Dibantu IPB melakukan pemetaan di desa, sehingga fix jumlah sawah di desa ini punya lahan berapa hektar. Ini yang akan disingkronkan di e-RDKK," tambahnya.
Dia mengaku selama ini para petani di Jatim kesulitan pupuk. Jika mereka dapat pupuk, namun yang didapatkan beda dari yang dibutuhkan.
"Karena petani kesulitan pupuk, karena mereka dapat pupuk beda dari yang dibutuhkan. Butuh pupuk urea dikasih Ponska, masalah ini terus terulang," imbuhnya.
Untuk itu, tegas Khofifah, pihaknya meminta kepala desa di Jawa Timur mendata ulang nama-nama para petani beserta data-data kelengkapan, seperti luas lahan dan lain-lain.
(fat/fat)
