¤ummastaw± ilas-sam±'i wa hiya dukh±nun faq±la lah± wa lil-ar«i'tiy± ¯au‘an au karh±(n), q±lat± atain± ¯±'i‘³n(a).
Dia kemudian menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap. Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Tunduklah kepada-Ku dengan patuh atau terpaksa.” Keduanya menjawab, “Kami tunduk dengan patuh.”
Tafsir
Dari menguraikan ihwal penciptaan bumi dan sarana kehidupan bagi makhluk yang mendiaminya, Al-Qur’an kemudian beralih kepada ihwal penciptaan langit. Kemudian Dia, yakni perintah atau kekuasaan-Nya menuju ke langit dan langit ketika itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Datanglah kamu berdua menuruti perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.” Mendengar perintah itu, keduanya, langit dan bumi, lalu menjawab, Kami datang kepada-MU ya Allah dengan tunduk dan patuh guna mengikuti aturan-Mu.”