Wa m± qadarull±ha ¥aqqa qadrih(³), wal-ar«u jam³‘an qab«atuhµ yaumal-qiy±mati was-sam±w±tu ma¯wiyy±tum biyam³nih(³), sub¥±nahµ wa ta‘±l± ‘amm± yusyrikµn(a).
Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya. Padahal, bumi seluruhnya (ada dalam) genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
Tafsir
Dalam ayat-ayat yang lalu, Allah digambarkan sebagai Pencipta dan Pemilik segala, dan Nabi Muhammad diperintah untuk menolak ajakan orang-orang musyrik Mekah untuk menyembah selain Allah. Ayat-ayat berikut membawa kecaman terhadap orang-orang musyrik tersebut. Dan ketahuilah bahwa dengan ajakan menyekutukan Allah itu, mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya, padahal bumi dengan seluruh isi-nya berada dalam genggaman tangan-Nya pada hari Kiamat, dan demikian pula langit dengan seluruh lapisannya digulung oleh Allah dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Dia dari segala apa yang tidak wajar bagi-Nya dan Mahatinggi Dia dari segala apa yang mereka persekutukan dengan-Nya.