Surat Al-Jumu'ah Lengkap, Dianjurkan Dibaca Pada Hari Jumat

Surat Al-Jumu'ah Lengkap, Dianjurkan Dibaca Pada Hari Jumat

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 08 Agu 2025 13:15 WIB
Al-Quran
Al-Qur'an surat Al Jumuah Foto: freepik/Freepik
Jakarta -

Surat Al Jumuah menjadi salah satu surat yang dianjurkan dibaca pada hari Jumat. Surat ini membahas tentang kewajiban sholat Jumat hingga keutamaan hari Jumat.

Surat Al-Jumu'ah adalah surat ke-62 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 11 ayat dan termasuk golongan surat Madaniyah karena diturunkan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.

Dikutip dari buku Kajian Dasar Praktik Fikih Ibadah: Salat Jamaah, Salat Jumat dan Salat Musafir dalam Al-Qur'an dan Hadis karya Muhammad Sholeh, nama Al-Jumu'ah diambil dari kata al-jumu'ah yang berarti hari Jumat, sebagaimana disebut dalam ayat ke-9 surat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, surat ini membahas tentang keutamaan hari Jumat, kewajiban sholat Jumat, serta peringatan kepada umat Islam agar mengutamakan ibadah daripada urusan dunia saat adzan Jumat dikumandangkan. Dalam surat ini juga ditegaskan perintah Allah SWT tentang kewajiban meninggalkan jual beli saat adzan Jumat, dan peringatan untuk menuntut ilmu.

Dalam buku Seri Fiqih Kehidupan 3 : Shalat karya Ahmad Sarwat, disebutkan hadits yang menganjurkan umat Islam membaca surat Al Jumuah setiap hari Jumat. Disunnahkan bagi imam untuk membaca dua surat pada hari Jumat, yaitu surat Al Jumuah pada rakaat pertama da surat Al-Muafiqun pada rakaat kedua.

ADVERTISEMENT

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah RA,

Abu Hurairah mengimami kami sholat Jumat dan beliau membaca surat Al Jumuah pada rakaat yang pertama dan pada rakaat yang kedua membaca idza jaa-akal munafiqun. Ketika usai sholat, Aku mendatanginya dan bertanya, "Ya Aba Hurairah, Anda membaca dua surat seperti yang dibaca oleh Ali bin Abi Thalib di Kufah." Abu Hurairah menjawab, "Aku telah mendengar Rasulullah SAW membaca kedua surat itu pada hari Jumat." (HR Muslim)

Surat Al-Jumu'ah

Berikut bacaan lengkap surat Al-Jumuah dalam tulisan Arab, latin dan artinya:

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ٱلْمَلِكِ ٱلْقُدُّوسِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَكِيمِ

Arab-Latin: yusabbiḥu lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍil-malikil-quddụsil-'azīzil-ḥakīm

Artinya: 1. "Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّۦنَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

huwallażī ba'aṡa fil-ummiyyīna rasụlam min-hum yatlụ 'alaihim āyātihī wa yuzakkīhim wa yu'allimuhumul-kitāba wal-ḥikmata wa ing kānụ ming qablu lafī ḍalālim mubīn

Artinya: 2. "Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,"

وَءَاخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا۟ بِهِمْ ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

wa ākharīna min-hum lammā yal-ḥaqụ bihim, wa huwal-'azīzul-ḥakīm

Artinya: 3. "Dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ

żālika faḍlullāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu żul-faḍlil-'aẓīm

Artinya: 4. "Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar."

مَثَلُ ٱلَّذِينَ حُمِّلُوا۟ ٱلتَّوْرَىٰةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ ٱلْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًۢا ۚ بِئْسَ مَثَلُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ

maṡalullażīna ḥummilut-taurāta ṡumma lam yaḥmilụhā kamaṡalil-ḥimāri yaḥmilu asfārā, bi`sa maṡalul-qaumillażīna każżabụ bi`āyātillāh, wallāhu lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn

Artinya: 5. "Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim."

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ هَادُوٓا۟ إِن زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَآءُ لِلَّهِ مِن دُونِ ٱلنَّاسِ فَتَمَنَّوُا۟ ٱلْمَوْتَ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

qul yā ayyuhallażīna hādū in za'amtum annakum auliyā`u lillāhi min dụnin-nāsi fa tamannawul-mauta ing kuntum ṣādiqīn

Artinya: 6. Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar".

وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُۥٓ أَبَدًۢا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِٱلظَّٰلِمِينَ

wa lā yatamannaunahū abadam bimā qaddamat aidīhim, wallāhu 'alīmum biẓ-ẓālimīn

Artinya: 7. "Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim."

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

qul innal-mautallażī tafirrụna min-hu fa innahụ mulāqīkum ṡumma turaddụna ilā 'ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn

Artinya: 8. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

yā ayyuhallażīna āmanū iżā nụdiya liṣ-ṣalāti miy yaumil-jumu'ati fas'au ilā żikrillāhi wa żarul baī', żālikum khairul lakum ing kuntum ta'lamụn

Artinya: 9. "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

fa iżā quḍiyatiṣ-ṣalātu fantasyirụ fil-arḍi wabtagụ min faḍlillāhi ważkurullāha kaṡīral la'allakum tufliḥụn

Artinya: 10. "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."

وَإِذَا رَأَوْا۟ تِجَٰرَةً أَوْ لَهْوًا ٱنفَضُّوٓا۟ إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَآئِمًا ۚ قُلْ مَا عِندَ ٱللَّهِ خَيْرٌ مِّنَ ٱللَّهْوِ وَمِنَ ٱلتِّجَٰرَةِ ۚ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Arab-Latin: wa iżā ra`au tijāratan au lahwaninfaḍḍū ilaihā wa tarakụka qā`imā, qul mā 'indallāhi khairum minal-lahwi wa minat-tijārah, wallāhu khairur-rāziqīn

Artinya: 11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.

Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Ayat)

Surat ini diturunkan berkenaan dengan kebiasaan sebagian kaum muslimin pada masa Rasulullah SAW di Madinah. Ketika adzan Jumat dikumandangkan, sebagian sahabat keluar dari masjid meninggalkan khutbah dan sholat untuk menyambut kafilah dagang yang datang.

Dikutip dari buku Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat Al-Quran karya Jalaluddin As-Suyuti, dalam Riwayat Jabir bin Abdillah, disebutkan:

"Ketika Nabi SAW sedang berkhutbah pada hari Jumat, datanglah kafilah dagang dari Syam. Maka orang-orang pun bergegas menuju kafilah itu dan meninggalkan beliau. Hanya tersisa 12 orang di masjid. Allah lalu menurunkan ayat, 'Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya...'" (HR Bukhari dan Muslim)

Kejadian ini menjadi sebab turunnya ayat 11 dari surat Al-Jumu'ah sebagai teguran agar umat Islam mengutamakan sholat Jumat daripada urusan dagang.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads