Surat Al-Insyirah, atau yang lebih dikenal dengan ayat Alam Nasroh, adalah salah satu surah dalam Al-Qur'an juz 30. Surat ini kerap dibaca saat salat sehari-hari maupun dalam doa-doa tertentu.
Surat yang terdiri dari 8 ayat ini mengandung makna mendalam tentang kelapangan hati dan kemudahan dari Allah SWT. Terutama bagi Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tantangan dakwah.
Surat Al-Insyirah memiliki keutamaan luar biasa, yang dapat memberikan ketenangan dan kemudahan bagi siapa saja yang mengamalkannya. Ayat pertama yang terkenal, Alam Nasroh Lakasodrok, mengingatkan kita bahwa beserta setiap kesulitan ada kemudahan yang dijanjikan oleh Allah, memberikan harapan dan kekuatan dalam setiap ujian hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Surat Alam Nasroh Al-Insyirah
Berikut ini adalah bacaan lengkap surat Alam Nasroh Al-Isyirah dalam tulisan Arab, Latin, dan Artinya.
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ ١
A lam nasyraḫ laka shadrak
Artinya: "Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Nabi Muhammad),
وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ ٢
wa wadla'nâ 'angka wizrak
Artinya: meringankan beban (tugas-tugas kenabian) darimu
الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ ٣
alladzî angqadla dhahrak
Artinya: yang memberatkan punggungmu,
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ ٤
wa rafa'nâ laka dzikrak
Artinya: dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu?
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ ٥
fa inna ma'al-'usri yusrâ
Artinya: Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ ٦
inna ma'al-'usri yusrâ
Artinya: Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ ٧
fa idzâ faraghta fanshab
Artinya: Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain)
وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْࣖ ٨
wa ilâ rabbika farghab
Artinya: dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah."
Tafsir Surat Al-Insyirah
Dikutip dari tafsir ringkas Kemenag, surat Al-Insyirah mengandung makna yang sangat dalam tentang kemudahan dan kelapangan hati yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam ayat pertama, Allah SWT mengingatkan Nabi Muhammad bahwa Dia telah melapangkan dadanya, menjadikan tugas dakwah terasa ringan meskipun penuh tantangan dan cobaan.
Selain itu, Allah juga menyebutkan bahwa beban berat yang diemban oleh Nabi, seperti menyampaikan wahyu dan dakwah, telah diangkat, membuat segala urusan terasa lebih mudah. Begitu besar kemuliaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, salah satunya dengan meninggikan sebutan namanya yang selalu disebut bersama dengan nama Allah dalam syahadat, azan, dan tasyahud.
Surat ini juga mengajarkan kita untuk selalu optimistis dan berharap pada pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai kesulitan. Meskipun Nabi Muhammad SAW menghadapi tantangan besar dari kaumnya yang menentang dakwah, Allah memberikan kemudahan dan kemenangan yang akhirnya datang setelah kesulitan tersebut.
Terakhir, surat ini mengingatkan manusia untuk terus bekerja keras dan bersungguh-sungguh dalam setiap urusan yang dihadapi. Setelah menyelesaikan suatu tugas, kita diajak untuk selalu kembali berdoa dan bertawakal kepada Allah, karena hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan dan rida-Nya dalam segala hal.
Menurut tafsir Ibnu Katsir, lapang dada yang dimaksud dalam ayat ini mencakup dua aspek, yaitu lapang dada secara maknawi (abstrak) dan lapang dada secara hissi (inderawi) (Tafsir Ibnu Katsir 8/415).
Lapang dada secara maknawi berarti kekuatan untuk menghadapi cobaan, kesabaran dalam menghadapi gangguan, kelembutan dalam menghadapi celaan, serta menunjukkan akhlak mulia dalam segala situasi.
Lapang dada secara hissi adalah pengalaman yang dialami Nabi Muhammad SAW ketika Allah mengirim malaikat Jibril dua kali, yaitu saat beliau masih kecil dan pada peristiwa Isra' Mi'raj. Pada kedua kesempatan tersebut, Malaikat Jibril membelah dada Nabi, membersihkan bagian buruk dari jantungnya, lalu mencucinya dengan air zamzam dan mengisinya dengan keimanan serta hikmah, sehingga dada Nabi menjadi lapang.
Keutamaan Surat Al-Insyirah
Menurut buku Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4 karya Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, surat Al-Insyirah menguraikan bahwa Allah SWT telah mempersiapkan Nabi Muhammad SAW untuk menjalankan tugas sebagai Rasul.
Surat ini juga menegaskan kedudukan tinggi Nabi Muhammad dengan menyandingkan namanya bersama nama Allah dalam kalimat syahadat, azan, iqamat, dan tasyahud.
Sementara itu, dalam buku Dahsyatnya Doa Para Nabi: Mengungkap Rahasia Kemustajaban Doa Para Nabi dan Keutamaannya untuk Diamalkan karya Syamsuddin Noor, surat Al-Insyirah dipandang sebagai doa yang istimewa.
Hal ini karena surat tersebut memiliki keutamaan untuk memudahkan segala urusan, menghilangkan kesedihan, dan membuka pintu rezeki dari arah yang tidak terduga.
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Konfirmasi Dugaan Nampan MBG Terpapar Minyak Babi
Erdogan Sebut Kematian di Gaza Itu Genosida Total dan Hamas Bukan Teroris
Batas Wilayah Palestina dan Israel Jika Tercapai Solusi Dua Negara