Bacaan Surah Al-Fajr Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Surah Al-Fajr Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Artinya

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Rabu, 23 Okt 2024 08:00 WIB
An open quran at a masjid.
Foto: iStock
Jakarta -

Surah Al-Fajr adalah surah ke-89 dalam Al-Quran, terdiri dari 30 ayat yang diturunkan di Makkah dan termasuk dari golongan surah Makkiyah.

Surah ini mengandung banyak pelajaran berharga, termasuk kisah umat-umat terdahulu seperti kaum 'Ad, Tsamud, dan Fir'aun, serta pengingat tentang kebangkitan dan hari kiamat. Dalam surah ini, Allah SWT mengingatkan manusia agar tidak terpedaya oleh kekayaan dunia dan pentingnya berbuat baik kepada sesama.

Bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam, artikel ini menyediakan bacaan lengkap Surah Al-Fajr dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya. Simaklah seluruh ayatnya untuk mendapatkan manfaat spiritual dari bacaan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas tentang Surah Al-Fajr

Surah Al-Fajr adalah salah satu surah Makkiyah yang diturunkan setelah Surah Al-Lail.

Berdasarkan Departemen Agama RI dalam buku Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya tulisan M. Khalilurrahman Al Mahfani, kata "fajr" dalam surah ini diartikan sebagai waktu fajar. Ini menandakan waktu tersebut sebagai salah satu momen istimewa yang menjadi saksi kebesaran Allah SWT.

ADVERTISEMENT

Dalam beberapa tafsir, Allah SWT bersumpah atas waktu fajar untuk menunjukkan kekuatan serta keagungan-Nya, menjadikan surah ini penuh makna spiritual bagi umat Islam.

Surah ini telah lama menjadi objek kajian mendalam oleh para ulama tafsir. Abu Al-Farj Ibnu Al-Jauzi dalam kitab tafsirnya Zadul Masir fi 'Ilmi at Tafsir menyebutkan beberapa pendapat mengenai arti "fajar" yang terdapat dalam ayat-ayat surah ini.

1. Fajar sebagai Awal Hari

Menurut pandangan Ali RA, fajar diartikan sebagai awal hari, yaitu waktu Subuh. Pendapat ini juga didukung oleh riwayat dari Abu Shalih yang diteruskan oleh Ibnu Abbas, serta diperkuat oleh pandangan Ikrimah, Zaid bin Aslam, dan Al-Qurti.

2. Waktu Shalat Subuh

Ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa fajar mengacu pada waktu Shalat Subuh, seperti yang diriwayatkan oleh 'Athiyah melalui Ibnu Abbas.

3. Fajar Sepanjang Hari

Fajar juga diibaratkan sebagai keseluruhan permulaan hari. Ini adalah pandangan yang dikemukakan oleh Abu Najr melalui Ibnu Abbas.

4. Fajar pada Hari Raya Kurban

Mujahid menafsirkan fajar dalam konteks khusus, yaitu sebagai fajar yang terjadi pada hari pelaksanaan ibadah kurban (Idul Adha).

5. Fajar Awal Bulan Zulhijjah

Ad-Dahhak menyatakan bahwa fajar ini merujuk pada awal bulan Zulhijjah, yang merupakan bulan suci dalam kalender Islam.

6. Fajar Awal Bulan Muharram

Menurut Qatadah, fajar tersebut adalah awal bulan Muharram, yang menandai dimulainya tahun baru dalam kalender Hijriah.

Dengan berbagai penafsiran ini, makna fajar dalam Surah Al-Fajr memiliki dimensi spiritual yang luas dan penting bagi umat Islam.

Bacaan Surah Al-Fajr

Setelah memahami latar belakang Surah Al-Fajr, penting untuk melanjutkan dengan mempelajari bacaan dari setiap ayatnya. Dalam bagian ini, kami akan memberikan teks lengkap Surah Al-Fajr dalam bahasa Arab, latin, serta terjemahannya.

وَالْفَجْرِۙ

Latinnya: Wal Fajr(i).

1. Artinya: "Demi waktu fajar"

وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
Latinnya: Wa layālin 'asyr(in).
2. Artinya: "Demi malam yang sepuluh"

وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ
Latinnya: Wasy-syaf'i wal-watr(i).
3. Artinya: "Demi yang genap dan yang ganjil"

وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِۚ
Latinnya: Wal-laili iżā yasr(i).
4. Artinya: "Demi malam apabila berlalu"

هَلْ فِي ذَٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِي حِجْرٍۗ
Latinnya: Hal fī żālika qasamul liżī ḥijr(in).
5. Artinya: "Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah yang dapat diterima oleh orang yang berakal?"

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ
Latinnya: Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi'ād(in).
6. Artinya: "Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad"

إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ
Latinnya: Irama żātil-'imād(i).
7. Artinya: "(Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi"

الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِۖ
Latinnya: Allatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilād(i).
8. Artinya: "Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain"

وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ
Latinnya: Wa ṡamūdal-lażīna jābuṣ-ṣakhra bil-wād(i).
9. Artinya: "Dan kaum Samud yang memotong batu-batu besar di lembah"

وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِۖ
Latinnya: Wa fir'auna żil-autād(i).
10. Artinya: "Dan Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)"

الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلَادِۖ
Latinnya: Allażīna ṭagau fil-bilād(i).
11. Artinya: "Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri"

فَأَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَۖ
Latinnya: Fa akṡarū fīhal-fasād(a).
12. Artinya: "Lalu mereka banyak berbuat kerusakan di dalamnya"

فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ
Latinnya: Fa ṣabba 'alaihim rabbuka sauṭa 'ażāb(in).
13. Artinya: "Maka Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka"

إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ
Latinnya: Inna rabbaka labil-mirṣād(i).
14. Artinya: "Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi"

فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِۗ
Latinnya: Fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhū fa akramahū wa na''amah(ū) fa yaqūlu rabbī akraman(i).
15. Artinya: "Adapun manusia apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kenikmatan, berkatalah dia, 'Tuhanku telah memuliakanku.'"

وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِۗ
Latinnya: Wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara 'alaihi rizqah(ū) fa yaqūlu rabbī ahānan(i).
16. Artinya: "Sementara apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, dia berkata, 'Tuhanku telah menghinaku.'"

كَلَّا بَل لَّا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَۙ
Latinnya: Kallā bal lā tukrimūnal-yatīm(a).
17. Artinya: "Sekali-kali tidak! Sebaliknya kamu tidak memuliakan anak yatim"

وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِۙ
Latinnya: Wa lā taḥāḍḍūna 'alā ṭa'āmil-miskīn(i).
18. Artinya: "Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin"

وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلًا لَّمًّاۙ
Latinnya: Wa ta'kulūnat-turāṡa aklal lammā(n).
19. Artinya: "Dan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram)"

وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ
Latinnya: Wa tuḥibbūnal-māla ḥubban jammā(n).
20. Artinya: "Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan"

كَلَّآ إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ
Latinnya: Kallā iżā dukkatil-arḍu dakkan dakkā(n).
21. Artinya: "Jangan sekali-kali begitu! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan)"

وَجَآءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ
Latinnya: Wa jā'a rabbuka wal-malaku ṣaffan ṣaffā(n).
22. Artinya: "Dan Tuhanmu datang, begitu pula para malaikat berbaris-baris"

وَجِاۤيْءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۚ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ وَأَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ
Latinnya: Wa jī'a yauma'iżim bijahannam(a) yauma'iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrā.
23. Artinya: "Dan pada hari itu neraka Jahanam didatangkan, pada hari itu manusia teringat, tetapi apa gunanya mengingat itu bagi dirinya?"

يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ
Latinnya: Yaqūlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī.
24. Artinya: "Dia berkata, 'Oh, seandainya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini!'"

فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ أَحَدٌۙ
Latinnya: Fa yauma'iżil lā yu'ażżibu 'ażābahū aḥad(un).
25. Artinya: "Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mampu mengazab seperti azab-Nya"

وَلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ أَحَدٌۗ
Latinnya: Wa lā yūṡiqu waṡāqahū aḥad(un).
26. Artinya: "Dan tidak ada seorang pun yang mampu mengikat sekuat ikatan-Nya"

يٰٓأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ
Latinnya: Yā ayyatuhan-nafsul-muṭma'innah(tu).
27. Artinya: "Wahai jiwa yang tenang"

ارْجِعِيْٓ إِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًۚ
Latinnya: Irji'ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyah(tan).
28. Artinya: "Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya"

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ
Latinnya: Fadkhuli fī 'ibādī.
29. Artinya: "Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku"

وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ
Latinnya: Wadkhulī jannatī.
30. Artinya: "Dan masuklah ke dalam surga-Ku!"

Kandungan Surah Al-Fajr

Setelah memahami latar belakang dan bacaan dari Surah Al-Fajr, penting untuk mendalami kandungan makna yang terdapat dalam setiap ayatnya.

Mari kita telaah lebih lanjut tentang berbagai pesan mendalam yang diungkapkan dalam surah ini, mulai dari peringatan Allah SWT hingga gambaran akhirat yang jelas yang sudah kami rangkum dari tulisan Saiful Bahri dalam bukunya Tadabur Juz Amma.

1. Waktu Fajar dan Keistimewaannya

Allah SWT memulai surah ini dengan bersumpah atas fajar, yang merupakan waktu penuh keberkahan dan dimuliakan.

2. Sepuluh Malam yang Dimuliakan

Sepuluh malam yang disebut dalam surah ini menjadi tanda bahwa ada malam-malam tertentu yang diistimewakan dan dimuliakan oleh Allah SWT.

3. Bilangan Ganjil dan Genap

Allah SWT juga menyebut bilangan ganjil dan genap, yang sering diartikan sebagai pasangan dalam kehidupan ini. Semua ciptaan-Nya berpasangan, dan ini menjadi tanda kebesaran Allah SWT yang menciptakan alam semesta secara seimbang.

4. Berakhirnya Waktu Malam

Waktu malam yang berlalu menjadi peringatan bagi manusia tentang betapa singkatnya waktu yang dimiliki dan tiada kekekalan dalam kehidupan dunia. Setiap malam yang berlalu mengingatkan kita untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sebelum waktu berakhir.

5. Kisah Kaum Terdahulu

Surah ini juga mengisahkan tentang kaum 'Ad dan Iram, sebuah bangsa yang sombong dan ingkar pada risalah Allah SWT.

Mereka dikenal karena kemajuan peradabannya yang luar biasa, tetapi kekuatan fisik dan kemegahan bangunan mereka tak berarti apa-apa ketika mereka menolak ajaran Allah SWT. Akibatnya, Allah SWT menghancurkan mereka sebagai pelajaran bagi umat manusia.

6. Kemuliaan dan Kehinaan di Mata Allah SWT

Surah ini menekankan bahwa kemuliaan dan kehinaan seseorang tidak diukur dari materi atau kekayaan yang dimiliki. Ujian Allah SWT datang dalam berbagai bentuk, baik berupa kesenangan maupun kesulitan, dan keduanya harus disikapi dengan rasa syukur.

Manusia sering kali salah memahami ujian ini, menganggap kesenangan sebagai tanda kemuliaan dan kesulitan sebagai tanda kehinaan, padahal keduanya adalah bentuk ujian dari Allah SWT.

7. Berhentinya Kecintaan pada Dunia

Surah ini juga mengingatkan bahwa pada hari kiamat, dunia yang begitu dicintai oleh manusia akan diguncang.

Pada saat itu, segala kecintaan pada harta dan duniawi akan berhenti karena manusia akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT dan di saat itulah para manusia tersadar akan kesalahannya dan baru menyesal.

8. Jiwa yang Tenang

Di akhir surah, Allah SWT menyeru jiwa-jiwa yang tenang untuk kembali kepada-Nya dengan hati yang puas. Orang-orang yang beriman akan dipanggil dengan penuh kelembutan untuk masuk ke dalam surga sebagai balasan atas keimanan dan kesabaran mereka selama di dunia.




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads