Kita Usahakan Nol Sampah Itu


Membuat sampah jadi nol mungkin terdengar seperti mimpi, tapi bagi Komunitas Nol Sampah tak ada yang mustahil jika didukung dengan gerakan dan aksi. Komunitas peduli lingkungan ini berkomitmen mengurangi sampah plastik, khususnya plastik sekali pakai melalui edukasi, inovasi, dan kolaborasi.
Komunitas Nol Sampah dicetuskan pada 21 Februari 2009 di Surabaya yang bersamaan dengan Hari Peduli Sampah nasional. Hari itu adalah pertama kalinya pengumuman gerakan stop kantong plastik di Indonesia yang akhirnya menginspirasi Komunitas Nol Sampah mengkampanyekan gerakan diet tas kresek.
Tak hanya itu, misi utama mereka juga adalah pengolahan sampah makanan, pendampingan kampung iklim, dan riset pengolahan sampah. Sejak tahun 2018, mereka telah mendampingi 23 kampung iklim, yakni kampung yang merealisasikan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Komunitas ini juga telah mendampingi lebih dari 50 sekolah sejak 2012 untuk melakukan reuse dan recyle. Khusus di Surabaya, mereka mendorong pembangunan rumah kompos dan TPS3R, pengolahan sampah makanan dengan metode larva black soldier fly, vermicompost, dan komposting, serta gerakan makan dihabiskan.
Salah satu gerakan mereka saat 'rampok' sampah di Taman Bungkul Surabaya pada 5 Maret 2025. Diberitakan detikJatim, Co Founder Komunitas Nol Sampah, Hanie Ismail, mengatakan komunitas ini ingin mengubah paradigma masyarakat untuk mengelola sampah secara berkelanjutan.
![]() |
Upaya yang gencar dilakukan berupa edukasi hingga advokasi yang menyasar seluruh kalangan. Selain itu, mereka aktif mendorong peraturan daerah tentang penggunaan plastik sekali pakai dan melebarkan jejaring dengan bergabung ke Aliansi Zero Waste Indonesia.
Komunitas Nol Sampah bertekad membuktikan kalau bergerak bersama bisa membuat nol sampah tak lagi sebatas mimpi.
(com/com)