Komunitas yang Hadir untuk Para Penyintas


Saat menjalani perjalanan hidup yang tidak mudah, banyak orang akhirnya nemu kekuatan baru lewat kebersamaan. Berawal dari rasa ingin saling mendukung dan menguatkan, lahirlah komunitas yang jadi ruang berbagi cerita, menemukan teman seperjuangan, memperjuangkan hak-hak, dan menghadirkan harapan. Di antaranya berikut ini:
1. Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI)
Berdiri pada 15 Maret 2015 yang bertepatan dengan Hari Ginjal Sedunia, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia menjadi tempat edukasi dan kampanye kesehatan ginjal sekaligus aktif mengadvokasi dan memperjuangkan hak-hak pasien gagal ginjal.
Sebelum berkembang secara nasional, komunitas ini mulanya forum komunikasi sesama pasien ginjal kronik yang harus melakukan tindakan cuci darah seumur hidup di sebuah klinik hemodialisa di bilangan Jakarta Selatan.
2. Lovepink Indonesia
Lovepink adalah komunitas warriors dan survivors kanker payudara. Komunitas ini didirikan pada 2012 oleh (Almarhum) Shanti Persada dan Madelina Mutia yang merupakan seorang warriors dan survivors kanker payudara yang telah membantu banyak pasien kanker payudara.
Komunitas bernuansa pink yang didominasi perempuan ini sangat aktif mengadvokasi para pejuang kanker melalui Instagramnya @lovepinkindonesia dan telah mendukung sekitar 17.500+ warriors kanker payudara yang tersebar di Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Jember, Surabaya, Malang, Palembang, Pekanbaru, Padang, Banjarbaru dan Manado.
3. Autoimun Indonesia (Imunesia)
Komunitas ini lahir sebagai wadah bagi teman-teman yang memiliki autoimun untuk saling berbagi informasi, edukasi, dan dukungan agar selalu produktif menjalani hidup. Mereka kerap berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Yayasan Senyum Anak Indonesia untuk mengadakan acara yang terkait dengan autoimun.
Selain di Instagram, komunitas ini juga memiliki kanal YouTube untuk membagikan video edukasi mengenai autoimun. Mereka juga mengusung unsur dukungan, keseimbangan, keragaman, dan pertumbuhan dalam setiap gerakan yang digalakkan.
4. Sahabat Cempluk
Sahabat Cempluk adalah komunitas yang memberikan dukungan kepada anak dan wanita yang mengalami lupus. Dalam Instagramnya @sahabatcempluk, komunitas ini rutin membagikan informasi dan edukasi mengenai lupus, menyelenggarkan event offline dan online, menggalang donasi untuk pasien lupus, dan masih banyak lagi.
5. Sobat Diabet
Berdiri sejak 2014, komunitas muda peduli diabetes telah melakukan berbagai edukasi mengenai diabetes melalui talkshow yang berkolaborasi dengan berbagai rumah sakit hingga dokter terkait, live Instagram, dan lainnya. Mereka juga membuka kesempatan kepada para relawan yang ingin berkontribusi terhadap edukasi gaya hidup sehat untuk mencegah diabetes.
6. KaSI (Kawan Stroke Indonesia)
KaSI merupakan tempat berkumpulnya orang-orang dan keluarganya yang mengalami stroke. Tujuannya untuk berjuang bersama agar pulih secara fisik, mental, juga spritual. Lahir pada awal Agustus 2024, komunitas ini memiliki beragam kegiatan seperti bertemu, senam, berbagi makanan, dan akupuntur yang dibantu dr. Lily dan dr. Debbie.
![]() |
7. Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)
Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) terbentuk pada 2009 dan telah memiliki hampir 80.000 anggota di grup Facebook. Orientasi program kerja mereka adalah layanan terhadap orang dengan masalah kejiwaan, khususnya skizofrenia (gangguan jiwa dengan halusinasi).
Anggotanya berasal dari orang yang memiliki skizofrenia dan keluarganya, kalangan medis, serta masyarakat umum. Kegiatan mereka bermacam-macam, terlihat dari yang terabadikan di Instagram @peduliskizofrenia, mulai dari seminar, live streaming, dan lainnya yang berkaitan dengan edukasi skizofrenia.
Kian banyak komunitas di Indonesia yang tumbuh untuk membantu para penyintas. Cerita mereka menunjukkan bahwa saling bergenggaman tangan untuk berjuang dapat menjadi kekuatan baru yang membuat setiap langkah hidup lebih ringan.
(com/com)