Uskup Labuan Bajo Soroti Eksploitasi Pariwisata, Singgung Kerakusan-Ketamakan

Ambrosius Ardin - detikBali
Senin, 11 Agu 2025 07:39 WIB
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mendampingi Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, memukul gong membuka Festival Golo Koe 2025 di Waterfront City Labuan Bajo, Minggu (10/8/2025). (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Uskup Labuan Bajo, Monsinyur (Mgr) Maksimus Regus, mengingatkan pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus dikembangkan dengan konsep keberlanjutan. Ia menilai pariwisata akan berbahaya jika hanya berorientasi pada keuntungan sebesar-besarnya.

"Hasrat pada akumulasi profit akan menggiring keindahan pariwisata Labuan Bajo sekadar sebagai arena kerakusan dan ketamakan, dan hal itu sulit menyisakan manfaat yang besar bagi komunitas lokal," tegas Mgr. Maksi dalam sambutannya pada pembukaan Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara 2025 di Waterfront City Labuan Bajo, Minggu (10/8/2025) malam.

Menurutnya, pariwisata yang dikembangkan dengan pendekatan eksploitatif mengabaikan prinsip keberlanjutan. "Pendekatan kita terhadap keindahan Labuan Bajo perlu mendapatkan perhatian khusus dari kita semua," ujarnya.

Ia menekankan aspek ekologis harus menjadi bagian dari mindset industri pariwisata di Labuan Bajo. "Profit oriented cenderung menggoda kita dalam menerapkan pendekatan eksploitatif, yang pasti melukai makna keberlanjutan dari keindahan pariwisata di daerah kita ini," sambungnya.

Mgr. Maksi mengajak semua pihak melihat kembali bagaimana anugerah pariwisata di Labuan Bajo ditangani dengan pendekatan komprehensif berbasis keberlanjutan dan keselamatan komunitas lokal.



Simak Video "Video: Kala Patung Bunda Maria Diarak 9 Kapal di Festival Golo Koe"


(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork