Kupang Jadi Tuan Rumah Forum Kebudayaan Internasional, Dihadiri 17 Negara

Sui Suadnyana, Simon Selly - detikBali
Selasa, 11 Nov 2025 07:30 WIB
Foto: Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena (biru muda) dan Dirjen Promosi dan Diplomasi Budaya Kemenbud, Endah Tjahjani Dwirini (putih), memberikan keterangan pers soal penyelenggaraan IPACS 2025 di Kupang, Senin (10/22/2025). (Simon Selly/detikBali)
Kupang -

Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi tuan rumah penyelenggaraan Indonesia Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025. Forum kebudayaan internasional yang digagas Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) itu berlangsung pada 11-13 November 2025.

IPACS 2025 di Kupang mengusung tema Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom. Perwakilan dari 17 negara pasifik akan hadir dalam pertemuan internasional tersebut.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengapresiasi kepercayaan Kemenbud yang menjadikan daerahnya sebagai lokasi penyelenggaraan IPACS 2025.

"Kegiatan ini diselenggarakan langsung oleh Kementerian Kebudayaan RI dan mereka memilih Provinsi NTT sebagai tuan rumah. Ini merupakan suatu kehormatan besar bagi kita semua," ujar Laka Lena saat memberikan keterangan pers di Kupang, Senin (10/11/2025).

Menurut Laka Lena, sebanyak 17 negara telah memastikan partisipasinya dalam IPACS 2025. Salah satunya adalah delegasi New Caledonia yang baru tiba di Kupang. Laka Lena menyambut langsung delegasi tersebut.

"Saya tadi menjemput menteri delegasi dari New Caledonia. Mereka bercerita bahwa di sana ada sekitar 4.000 warga Indonesia yang telah menetap," terang Laka Lena.

IPACS 2025, jelas Laka Lena, menunjukkan eratnya hubungan sejarah dan budaya antara Indonesia dan negara-negara Pasifik.

Direktur Jenderal (Dirjen) Promosi dan Diplomasi Budaya Kemenbud, Endah Tjahjani Dwirini, mengatakan Kota Kupang dipilih sebagai lokasi IPACS 2025 karena memiliki posisi strategis sebagai gerbang Indonesia bagian timur yang terhubung langsung dengan kawasan Pasifik. Kota Kupang juga memiliki akar budaya yang kuat dan keberagaman tradisi yang selaras dengan negara-negara tetangga.

"Kota Kupang dipilih karena memiliki kesamaan dengan negara-negara Pasifik dalam hal budaya, tradisi, serta pengelolaan sumber daya dan seni pertunjukan. Kupang juga punya potensi besar untuk menjadi pusat kegiatan internasional. Kami ingin menunjukkan bahwa diplomasi budaya tidak harus selalu berpusat di Bali, Yogyakarta, atau Jakarta," terang Endah.

Selain budaya, IPACS 2025 juga akan membahas isu-isu penting, seperti perubahan iklim dan keberlanjutan budaya di kawasan Pasifik. Endah menegaskan Indonesia ingin meneguhkan komitmennya untuk mendukung negara-negara Pasifik dalam menjaga lingkungan dan warisan budaya bersama.

"Selama tiga hari penyelenggaraan, IPACS 2025 akan diisi dengan beragam agenda menarik, mulai dari pertemuan tingkat menteri, dialog budaya internasional hingga pameran dan pertunjukan seni kolaboratif," jelas Endah.

Pembukaan PACS 2025 akan dimeriahkan paduan suara pelajar sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) di Kupang. Para siswa-siswi itu akan membawakan tiga lagu khas NTT.

"Selain itu, para delegasi juga akan disuguhi gastronomi khas NTT serta menerima cendera mata berupa Sasando, alat musik tradisional yang menjadi simbol keindahan budaya Nusa Tenggara Timur," terang Endah.

Tak cuma itu, IPACS 2025 juga akan berisi pameran budaya yang melibatkan berbagai provinsi di Indonesia timur. Ada juga workshop seni, residensi budaya, dan panggung hiburan terbuka di area sekitar Hotel Harper Kupang. Masyarakat umum diundang untuk ikut menyaksikan dan merasakan suasana pertemuan budaya internasional ini.

"Kami ingin agar masyarakat Kupang, terutama generasi muda, bisa ikut terlibat dan belajar langsung dari kegiatan ini. Ada banyak workshop, pameran, dan pertunjukan yang akan memberi pengalaman berharga tentang pentingnya menjaga dan memajukan kebudayaan," tambah Endah.

"Tujuan utamanya adalah memperkuat jejaring kerja sama lintas-budaya dan mempertegas peran kebudayaan sebagai penggerak diplomasi serta pembangunan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik," ungkap Endah.



Simak Video "Melakukan Yoga dan Menikmati Suasana Hening di Air Terjun Oenesu, Kupang "

(hsa/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork