Melayang Nyawa Prada Lucky Berujung Puluhan Prajurit TNI Diperiksa

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 09 Agu 2025 07:00 WIB
Potret Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Asrama tentara Kuanino, RT 27, RW 06, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT, Kamis (7/8/2025). (Foto: Yufengki Bria/detikBali)
Denpasar -

Nyawa Prada Lucky Chepril Saputra Namo melayang setelah empat hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Mbay, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemuda berusia 23 tahun itu diduga sempat dianiaya oleh seniornya sesama prajurit TNI.

Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana menyebut tim investigasi sedang menyelidiki penyebab kematian anggota Batalyon Teritorial Pembangunan 834, Waka Nga Mere, Nagakeo, itu. Sebanyak 20 anggota TNI AD turut diperiksa oleh tim investigasi yang terdiri dari Sub Detasemen Polisi Militer (Sudenpom) Kupang dan intelijen

"Informasi yang kami terima ada 20 orang, tapi dalam kapasitas dimintai keterangan. Keputusan akhirnya kita lari kepada proses yang berlaku di tim investigasi," ujar Wakapendam IX/Udayana, Letkol Infanteri Amir Syarifudin, saat konferensi pers di Denpasar, Jumat (8/8/2025).

Amir menuturkan empat dari 20 prajurit yang dimintai keterangan itu telah diamankan. Namun, dia belum mengetahui peran keempat prajurit itu dalam kasus kematian Prada Lucky. Dia hanya memastikan keempatnya bertugas di kesatuan yang sama dengan Prada Lucky.

"Kami lihat lagi nanti empat orang ini kapasitasnya, apakah dia dalam tahanan sifatnya untuk mengamankan atau memang dia bersalah. Tapi kembali lagi kami menghormati proses investigasi yang sedang berjalan," kata Amir.

Menurut Amir, kasus kematian Prada Lucky ini turut mendapat atensi langsung dari Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto. Pangdam Udayana, dia berujar, kecewa dan marah atas kejadian tersebut.



Simak Video "Video Keluarga Ungkap Ada Luka Sayat-Benturan di Tubuh Prada Lucky"


(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork