Makna dan Sejarah Gelang Tridatu Bagi Orang Bali

Adelaide Wreta - detikBali
Senin, 31 Okt 2022 04:45 WIB
Foto: dok. Pemkot Denpasar
-

Pernah mendengar Gelang Tridatu? Gelang satu ini bukanlah gelang biasa, melainkan gelang dengan makna dalam yang dipercaya mampu melindungi penggunanya. Gelang satu ini banyak ditemukan di Bali, tetapi tidak menutup kemungkinan warga luar Bali juga mengenakannya.

Berikut adalah makna dan sejarahnya bagi orang Bali!

Makna dan Arti Gelang Tridatu

Mengutip situs Binus, gelang tridatu diperoleh saat melakukan persembahyangan di sebuah pura. Meskipun begitu tidak semua pura memberikan gelang tridatu pada umat yang bersembahyang.

Tridatu berasal dari kata tri yang berarti tiga dan datu yang berarti elemen atau warna. Bila digabungkan, tridatu berarti tiga elemen yang berasal dari tiga buah untai benang dengan tiga warna yang berbeda, yaitu warna merah, putih, dan hitam.

Benang yang digunakan untuk tridatu ini bukanlah benang biasa. Sebelum diberikan kepada umat, benang perlu melalui proses ritual terlebih dahulu sehingga menghasilkan makna dan nilai filosofis yang dalam. Orang Hindu meyakini gelang tridatu memiliki kekuatan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Kemudian, tiga elemen atau warna yang disatukan menjadi gelang tridatu itu melambangkan kesucian Tuhan dalam manifestasinya sebagai dewa Tri Murti. Warna merah melambangkan kekuatan Dewa Brahma, warna putih melambangkan Dewa Siwa, dan warna hitam melambangkan kekuatan Dewa Wisnu.

Tidak berhenti sampai situ, gelang atau benang Tridatu juga melambangkan Tri Kona yang berarti bekal hidup setiap manusia, seperti Utpeti (lahir), Stiti (hidup), dan Pralina (mati). Ketika seseorang memakai gelang tridatu, orang tersebut diharapkan selalu mengingat pencipta, pemelihara, dan pelebur yang Maha Kuasa.

Sejarah Gelang Tridatu bagi Orang Bali

Makna dan kekuatan dari Gelang Tridatu tidak terbentuk begitu saja. Ada sejarah yang mendasari terwujudnya gelang tridatu di kalangan warga Bali. Berikut ini sejarah gelang tridatu bagi orang Bali.

  • Muncul pada abad 14 dan 15, yaitu ketika Bali berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit dan diperintah oleh Dalem Waturenggong.
  • Raja Gelgel melakukan penyerangan dengan mengirim Ki Patih Jelantik ke Nusa Penida yang dipimpin oleh Ki Dalem Bungkut sehingga Ki Dalem Bungkut kalah dan melakukan kesepakatan dengan Raja Gelgel.
  • Dari keributan tersebut, Ratu Gede Mecaling memutuskan untuk melindungi umat Hindu yang taat dan bakti pada leluhur, sedangkan mereka yang terbukti lalai dengan leluhur dan tidak bhakti akan dikenai hukum oleh Ratu Gede Mecaling.
  • Gelang tridatu kemudian dibuat untuk menandai warga yang taat dan bakti pada leluhur sehingga tidak akan dikenakan hukuman oleh rencang atau Ratu Gede Mecaling.
  • Gelang tridatu akhirnya diartikan sebagai anugerah dan menjauhkan diri dari marabahaya.

Siapa yang Boleh Memakai Gelang Tri Datu?

Secara umum, Gelang Tridatu lebih banyak dipakai oleh warga Bali, terutama mereka yang beragama Hindu sehingga menjadi salah satu identitas atau ciri khas warga Bali. Menurut student-activity.binus.ac.id, jika Anda menemukan seseorang memakai Gelang Tridatu, besar kemungkinan bahwa orang tersebut merupakan warga Bali.

Namun, pada dasarnya tidak ada larangan bagi non Hindu atau warga di luar Bali untuk memakai gelang tersebut.

Aturan Memakai Gelang Tridatu

Meski Gelang Tridatu dapat dipakai oleh siapapun tanpa larangan, ada aturan tersendiri untuk pemakaiannya. Penggunaan Gelang Tridatu hanya boleh dilakukan di pergelangan tangan kanan. Gelang Tridatu tidak dapat dikenakan di tangan kiri seperti aksesoris pada umumnya.

Gelang Tridatu sendiri memiliki pengertian yang dalam. Mengutip Gede Merthawan dalam jurnal Pemahaman Penggunaan Benang Tri Datu pada Remaja Hindu di Kota Palu, ada tiga pemahaman remaja mengenai Gelang Tridatu yang membuat cara pemakaiannya pun menjadi penting, yaitu:

1. Tri Datu sebagai Identitas Orang Bali

Gelang Tridatu pada dasarnya telah menjadi identitas bagi kehidupan masyarakat Bali, menjadikan pembeda antara kelompok dan identitas tertentu meski berada di wilayah yang sama. Sebagai contoh, masyarakat suku Bugis dan Bali akan memiliki ciri khas yang membedakan identitas satu sama lain, seperti penggunaan Gelang Tridatu.

2. Sebagai Perlindungan dari Tuhan

Penggunaan Gelang Tridatu dianggap dapat melindungi seseorang dari hal-hal negatif seperti ilmu hitam dan berpengaruh besar terhadap kepercayaan diri individu sehingga menimbulkan rasa nyaman dan tenang bagi pemakainya.

3. Tri Datu Merupakan Benang Tiga Warna

Gelang Tridatu meliputi tiga warna (merah, putih, dan hitam) yang melambangkan tiga kekuatan Tuhan sebagai Tri Murti.

Itulah informasi seputar Gelang Tridatu bagi orang Bali. Gelang Tridatu telah ada sejak abad 14 dan 15, yaitu ketika perpecahan antara pemimpin wilayah terjadi dan menyebabkan satu pihak membuat suatu perlindungan bagi mereka yang berbakti. Gelang ini hanya dapat dikenakan di pergelangan tangan kanan dan tidak bisa digunakan di kiri.

Dipercaya bahwa Gelang Tridatu memberikan perlindungan dari tiga kekuatan Tuhan atau Tri Murti.



Simak Video "Pesona Wisata Sumenep: Pantai, Sejarah, dan Tradisi"

(des/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork