Bupati Klungkung I Made Satria berkomitmen untuk memenuhi infrastruktur dasar di Kecamatan Nusa Penida untuk memaksimalkan potensi wisata. Hal itu diungkapkan di sela-sela gelaran Nusa Penida Festiva (NPF) 2025.
"Yang saya maksudkan dari infrastruktur dasar itu adalah akses jalan. Jalan eksisting yang ada di Kecamatan Nusa Penida hampir semuanya rusak termasuk yang sudah diperbaiki. Secara bertahap revitalisasinya harus kami lakukan," kata Satria kepada awak media, Jumat (7/11/2025).
Tidak hanya revitalisasi jalan rusak, Satria juga akan melakukan pelebaran jalan menuju destinasi wisata tahun depan. Satria mencatat banyak keluhan wisatawan terhadap jalan yang sempit dan rusak di Nusa Penida.
Persoalan pasokan listrik dan air bersih juga menjadi perhatian. Ia mengakui keterbatasan kedua infrastruktur dasar tersebut telah menghambat laju pembangunan di Nusa Penida.
Menurutnya, daya listrik yang tersedia dan terpakai oleh masyarakat selisihnya sangat kecil. Tak ayal, rutin terjadi pemadaman listrik.
Sementara itu, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Nusa Penida dinilai sudah usang dan tidak lagi memadai. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya aksi pembobolan jaringan air oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, revitalisasi secara total dan menindaklanjuti pelaku pembobolan menjadi rencana Satria selanjutnya.
"Banyak terjadi pemadaman listrik di Nusa Penida. Ini kami harus fokus ke depannya. Dengan adanya investasi dari investor maupun masyarakat lokal yang membangun akomodasi wisatanya ini membutuhkan daya listrik yang luar biasa ke depannya. Kami akan menyediakan tenaga listriknya sampai 30 Megawatt (MW)," tekan Satria.
Untuk itu, Satria berencana mengandalkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Nusa Penida. EBT, Satria berujar, dalam proses yang progresif menggantikan sumber energi yang tidak ramah lingkungan. Satria mencontohkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terbangun sejak 2023 di Banjar Karangsari, Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida.
"Nusa Penida sudah memiliki PLTS di Desa Suana, di atas lahan 4 hektare dan menghasilkan 3,5-4 MW. Namun, ini masih jauh dari kebutuhan. Karena itu, akan dibangun lagi (PLTS) tahun depan," imbuh Satria.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung dikatakan telah menandatangani kerja sama dengan PLN untuk memperluas PLTS tiap tahunnya. Satria juga terbuka bilamana ada investor yang tertarik untuk berkontribusi membangun Nusa Penida menjadi Green Tourism.
Satria berjanji selektif dalam memilih investor. Bupati asal Nusa Penida itu tidak berkenan bila merasakan manfaat dari investasi, tapi mengorbankan kelestarian lingkungan dari Nusa Penida.
"Banyak investor yang sudah menghubungi saya. Saya rasa tidak akan kewalahan nanti. Investor itu bagi saya penting untuk mempercepat kemajuan suatu wilayah seperti Nusa Penida. Tapi bukan berarti kita tidak selektif. Apabila ada investor nakal, merusak lingkungan, kita tidak akan izinkan masuk Nusa Penida," tandas Satria.
Simak Video "Video BMKG-Wamen PU Bahas Ancaman Perubahan Iklim Terhadap Infrastruktur RI"
(nor/nor)