Hari Sumpah Pemuda jatuh pada 28 Oktober setiap tahunnya. Hari itu merupakan momentum bagi masyarakat Indonesia untuk mengingat kembali perjuangan para pemuda yang menyerukan persatuan dan kesatuan pada 28 Oktober 1928.
Dengan mengingat kembali perjuangan para pemuda tahun 1928, diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan nilai juang nasionalisme pemuda masa kini untuk mewujudkan negara Indonesia yang lebih baik dan mewujudkan cita-cita Indonesia emas 2045.
Selain sebagai renungan, peringatan Hari Sumpah Pemuda bisanya juga diisi dengan lomba. Lomba yang diselenggarakan cukup beragam, salah satunya lomba membaca puisi.
Melalui lomba ini, pemuda diharapkan dapat mengekspresikan dirinya melalui setiap goresan kata yang disusun dan setiap ucapan yang dilontarkan penuh depan pesan untuk menjadi lebih baik ke depannya.
Untuk itu, detikBali telah mengumpulkan 5 puisi Sumpah Pemuda yang bisa detikers gunakan sebagai referensi untuk membuat puisi yang akan di lombakan. Daftar puisi ini dikumpulkan dari buku berjudul Pekik Merdeka (Kumpulan Puisi) yang ditulis oleh 45 Penyair Nusantara Pranajaya dan Syatria Adymas.
1. Merdeka Bangsaku? - Ahmad Syaihu
Merdeka Bangsaku?
Indonesia telah merdeka
Tujuh puluh lima tahun sudah
Namun kita masih seperti ini
Bak sebuah kapal yang berlayar di laut lepas
Hantaman badai dan gelombang kehidupan
Terus silih berganti
Diperlukan tekad dan semangat membara
Untuk mengejar ketertinggalan
Kebodohan dan keterbelakangan
Agar Indonesia segera beranjak
Menuju Indonesia baru yang lebih maju
Tekad segenap anak bangsa
Mari kita pupuk
Agar tetap menyatu dalam kebersamaan
Agar tetap berbeda dalam keragaman
Karena itulah Indonesia
Ribuan pulau yang disatukan
Oleh laut, selat, dan samudra
Menjelma menjadi zamrud khatulistiwa
Sebagai modal besar
Jadikan Indonesia jaya dan bermartabat
Untuk generasi emas Indonesia
Indonesia adalah tanah pusaka
Yang akan menjadi besar dan berlimpah kekayaan
Baik SDA, SDM, budaya, kuliner,
maupun kearifan lokal
Yang tidak mungkin ditiru oleh negara manapun
Mari satukan tekad dan kobarkan semangat
Agar kita bisa antarkan
Indonesia merdeka dan jaya serta bermartabat
Madrasahku, 11 Agustus 2020
2. Gawai Hilangkan Rasa Patriotis dan Nasionalis - Ronaldo Rozalino
Gawai Hilangkan Rasa Patriotis dan Nasionalis
Teknologi di negeri yang sudah merdeka
Telah merambah ke segala penjuru dunia
Bahkan Indonesia
Dengan pengguna terbanyak anak muda
Gawai yang telah di genggaman tangan
Nyata banyak sudah melalaikan
Hilangnya rasa nasionalis dan patriotis
Pengaruh racun gawai yang telah menerjang
Menjatuhkan jiwa-jiwa muda yang sehat
Hingga banyak yang telah tersesat dan sekarat
Dahsyat, dan memang laknat
Bila gawai tak menjadi pencerahan hari ini
Berapa banyak lagi yang teracuni
Dengan sikap individualistis
Tidak menjadi orang sosialis
Hanya sibuk dengan cara-cara orang yang tak agamis
Jauhkan anak muda
dari gawai yang membuat lalai
Tegakkan kembali jiwa patriotis
Nasionalis yang akan menjaga negara ini
Penuh dengan rasa cinta
Negara ini akan terjaga
Dari penjajahan IT yang tak berfaedah
Hanya saja, kita semua jangan pernah berhenti
Untuk terus bersuara
Jangan hancurkan negeri ini
Dengan isian gawai yang laknat
Semangat dan teruslah bermartabat
Agar terus menjadi orang yang hebat
Teluk Kuantan, Riau 1 Agustus 2020
3. Bangkitlah Pejuang - Illah Nafilah
Bangkitlah Pejuang
Wahai putra-putriku
Bangkitlah!
Bacalah kembali sejarah
Sejarah negeri tercinta
Sejarah Indonesia dalam melawan penjajah
Adakah kau temukan keluh kesah di sana?
Adakah mereka mengharap imbalan jasa?
Adakah mereka dapat menikmati indahnya alam merdeka?
Adakah?
Adakah?
Bahkan sesuap nasi bagi keluarga tercinta
Tak pernah mereka pikirkan.
Bahkan, jiwa dan raga mereka pertaruhkan
Demi kemerdekaan yang tidak mereka nikmati
Duhai generasi emas..
Bangunlah dari tidurmu!
Sadarkan diri dari lenamu!
Jangan terbuai gawai dan gadget
yang sengaja mereka sebar, agar kalian terlena...
Tak terlihat olehmu
bagaimana penjajah mulai merampas hak-hakmu?
Tak sadarkah, kemerdekaan ini telah di ujung tanduk?
Relakah jika kelak akidahmu tergadaikan?
Duhai anak-anakku
Kutitipkan negeri ini padamu
Kuwariskan semangat juang ini padamu
Meski lewat bait-bait puisi
Semoga dapat membuka hati sanubari
Kemerdekaanmu jangan tergadai lagi.
Bangkitlah pejuangku
4. Demi Sebuah Kata Merdeka - Ratni Satia Putri
Demi Sebuah Kata Merdeka
Dari hari ke hari...
Waktupun berlalu, musim pun berganti
Tak terasa 75 tahun usiamu kini
Indonesiaku merdeka
Jalan berliku, onak duri, penuh kerikil tajam
Bersimbah darah dan cucuran air mata
Kehilangan harta benda
Keluarga tercinta untuk selamanya
Demi sebuah kata merdeka!
Semua itu karena-Mu
Wahai pejuang bangsaku
Hari ini kami bisa menikmati kehidupan
Tersenyum menatap masa depan
Terima kasih tiada terhingga...
Bagimu wahai para pejuang
Kami takkan sia-siakan perjuangan-Mu
Kami kan beri arti semua pengorbanan-Mu.
Kabupaten Lima Puluh Kota, 7 Agustus 2020
5. Pekik Sang Pejuang - Agustini
Pekik Sang Pejuang
Merdeka...atau mati!
Kata-kata itu selalu menggema
Menggema ke seantero persada
bumi Indonesiaku
Merdeka... atau mati!
Kata-kata itu selalu kau pekikkan
wahai para pejuang bumi ini
Bangkitkan semangat juang
Di seantero bumi pertiwi
Medan Area
Arek-arek Suroboyo
Bandung Lautan Api
Palagan Ambarawa
Peristiwa Lima Hari di Semarang
Semua itu bagian bukti nyata perjuanganmu...
Wahai para pahlawanku
Puputan margarana
Kau kobarkan perang habis-habisan
Hingga nyawamu pergi...
Wahai pahlawanku Robert Wolter Mongonsidi
Demi kemerdekaan bumi pertiwi Indonesia
Kini Indonesiaku telah merdeka
Indonesiamu...
Indonesia kita semua
Jayalah Indonesiaku
Lima Puluh Kota, 01 Agustus 2020
Simak Video "Video: 'Selamat Hari Sumpah Pemuda' Menggema di X"
(nor/nor)