RS Giri Asih Badung Ditarget Layani Gawat Darurat Januari 2026

Sui Suadnyana, Agus Eka - detikBali
Kamis, 09 Okt 2025 14:23 WIB
Foto: Lobi RS Giri Asih di Kecamatan Abiansemal, Badung, yang belum beroperasi meski sudah dibentuk manajemen. (Agus Eka/detikBali)
Badung -

Proses operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Giri Asih di Abiansemal, Badung, terus dikebut. Setelah memiliki direktur definitif, RS tipe C ini ditargetkan sudah bisa melayani pasien gawat darurat pada awal 2026.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Badung, I Made Padma Puspita, memastikan syarat pemenuhan sumber daya (SDM) dasar kesehatan di rumah sakit itu sudah terpenuhi dari proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024. Meski begitu, pengoperasian rumah sakit tidak serta-merta instan karena harus melalui tahapan sesuai regulasi.

"Kami ditarget (bupati) untuk mempercepat proses beroperasi rumah sakit. Seperti kita ketahui proses izin operasional rumah sakit dibandingkan bangunan biasa itu beda sekali. Rumah sakit harus melalui tahapan-tahapan, mulai dari izin operasional, proses akreditasi, serta kredensialing BPJS. Setelah itu, barulah bisa rumah sakit tersebut beroperasi penuh," kata Padma, saat dihubungi, Kamis (9/10/2025).

Padma menjelaskan, setelah penetapan direktur rumah sakit definitif per 1 September, fokus utama adalah mendapatkan izin operasional yang wajib diajukan oleh direktur definitif. Di sisi lain, Dinkes Badung menargetkan izin operasional RS Giri Asih bisa keluar pada Desember 2025.

"Setelah izin keluar, rumah sakit sudah diperbolehkan melakukan aktivitas pelayanan, namun hanya untuk gawat darurat. Gawat darurat asal dia sesuai dengan kriteria gawat darurat BPJS, bisa terbayarkan," jelas Padma.

Mantan Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada ini mencontohkan, jika terjadi kecelakaan di Abiansemal, pasien bisa distabilkan di UGD Giri Asih terlebih dahulu sebelum dirujuk ke rumah sakit tipe C atau B terdekat, seperti RS Mangusada jika memerlukan operasi lebih lanjut.

Setelah izin operasional, tahapan selanjutnya adalah akreditasi. Tim manajemen ditargetkan sudah terakreditasi pada April 2026. Proses ini, kata Padma, juga tengah dikejar agar pengoperasian rumah sakit bisa maksimal.

"Untuk akreditasi, kami enggak targetnya muluk-muluklah, biar terakreditasi saja dahulu. Seandainya paripurna yang paling tinggi, kami tentu butuh persiapan lebih lagi," ujar dokter spesialis penyakit dalam ini.

Akreditasi ini menjadi syarat mutlak agar BPJS Kesehatan mau melakukan kredensialing (penilaian kelayakan) yang berujung pada keluarnya kerja sama. RS Giri Asih baru bisa menerima pasien rawat inap secara penuh setelah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Sementara, Padma menyebut target akhir untuk status kelembagaan adalah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Desember 2026 atau 2027 setelah memiliki neraca keuangan selama 6 bulan. Status BLUD akan memungkinkan rumah sakit merekrut tenaga tetap sendiri jika membutuhkan SDM tertentu.

Untuk diketahui, RS Giri Asih yang mengadopsi struktur tipe C dengan 100 tempat tidur. Fasilitas kesehatan ini juga sudah memiliki tenaga dokter spesialis dasar, seperti dokter spesialis penyakit dalam, anak, bedah, dan kebidanan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).

Saat ini, para tenaga kesehatan yang baru direkrut, selain mengikuti Latihan Dasar (Latsar) CPNS, juga disibukkan dengan persiapan dokumen pelayanan dan akreditasi. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga administrasi ke depan, Dinkes Badung akan menggerakkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di puskesmas dan tenaga admin dari RS Mangusada sehingga target operasional bisa segera terlaksana.



Simak Video "Video: Momen Ngeri Kereta Api Serempet Meja Kafe di Hanoi Train Street"

(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork