3 Skema Baru Seleksi Masuk PTN: Tak Ada Tes Mata Pelajaran!

Tim detikEdu - detikBali
Kamis, 08 Sep 2022 12:01 WIB
Ilustrasi UTBK SBMPTN. Foto: Firsto/UGM
Denpasar -

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengumumkan skema baru seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Terdapat tiga transformasi seleksi masuk masuk PTN.

Dikutip dari detikEdu, sebelumnya seleksi masuk PTN terdiri dari Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN), dan seleksi mandiri masing-masing PTN.

"Kita ingin transformasi seleksi masuk PTN ini semakin menyempurnakan mekanisme-mekanisme yang sebelumnya sudah ada," ucapnya via siaran langsung kanal YouTube Kemendibudristek RI, dikutip dari detikEdu, Kamis (8/9/2022).

"Lebih inklusif dan lebih mengakomodasi keragaman peserta didik, lebih transparan, serta lebih terintegrasi dengan mencakup bukan hanya program sarjana, tetapi juga diploma tiga dan diploma empat/sarjana terapan," tambahnya.

Menurut Nadiem transformasi seleksi masuk PTN tersebut untuk menyempurnakan mekanisme-mekanisme yang sebelumnya sudah ada.

Berikut 3 skema baru dalam seleksi masuk PTN

1. Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi

Pada seleksi nasional berdasarkan prestasi akan berfokus pada pemberian penghargaan tinggi atas kesuksesan pembelajaran yang menyeluruh di pendidikan menengah.

Jika sebelumnya di jalur tersebut siswa menentukan pilihan program studi berdasarkan jurusan IPA dan IPS, kali ini kriteria seleksi mengalami perubahan dengan melakukan pemeringkatan berdasarkan:

a. Minimal 50% rerata nilai rapor seluruh mata pelajaran
b. Maksimal 50% komponen penggali minat dan bakat:
- Nilai rapor maksimal 2 mapel pendukung prodi dan atau
- Prestasi dan atau
- Portofolio untuk prodi seni dan olahraga

Masalah yang Kerap Terjadi pada Jalur SNMPTN

Menurut Nadiem, skema SNMPTN yang sebelumnya mencegah peserta didik untuk bereksplorasi. Sehingga, banyak guru dan murid yang tidak berfokus pada mata pelajaran secara holistik, tetapi hanya kepada beberapa mata pelajaran yang berhubungan dengan prodi untuk perguruan tinggi.

"Ini menimbulkan sistem pembelajaran yang terpecah-pecah dan tidak holistik. Padahal seperti yang diketahui, di masa depan, peserta didik sangat membutuhkan kompetensi yang holistik dan multidisipliner," tutur Nadiem.

Padahal, tidak ada pekerjaan di masa depan pada saat anak-anak keluar dari sistem pendidikan yang hanya mengandalkan satu ilmu saja.

Dalam kaitannya, Mendikbudristek memberikan contoh seperti insinyur yang harus mempelajari ilmu dasar teknik dan ilmu desain untuk mengerti bagaimana cara desain.

Perubahan yang Diharapkan dengan Seleksi Prestasi Model Baru

Nadiem berharap, perubahan ini nantinya akan memberikan dampak positif bagi peserta didik ke depannya. Mereka perlu menyadari bahwa semua mata pelajaran adalah penting dan membangun prestasi sesuai minat dan bakat.

Dampak perubahan itu antara lain:

  • Fokus untuk belajar menyeluruh
  • Menggali minat dan bakat secara tekun
  • Meningkatkan prestasi sesuai minat dan bakat
  • Mengeksplorasi pilihan prodi pendidikan tinggi sesuai minat dan bakat
  • Mencari tahu komponen penilaian dan bobot spesifik untuk prodi yang diminati

Selengkapnya baca di sini



Simak Video "Video: Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Jadi Tersangka!"

(nor/nor)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork