5 Tanaman Khas Bali yang Cocok Ditanam di Halaman Rumah

Agnes Z. Yonatan - detikBali
Selasa, 01 Nov 2022 14:16 WIB
Foto: iStock
-

Tentu sudah menjadi impian setiap orang untuk memiliki tempat tinggal yang asri dan hijau, penuh dengan tanaman yang dapat menambah estetika dan kesegaran. Untuk kamu yang masih bingung mencari referensi tanaman untuk mempercantik halaman rumahmu, kamu bisa coba dengan beberapa tanaman khas Bali berikut.

Tanaman Khas Bali untuk Mempercantik Halaman

Nyatanya, Pulau Bali tidak hanya menawarkan berjuta keindahan alam, namun juga beragam flora dan fauna yang tumbuh di dalamnya. Terdapat berbagai jenis tanaman khas Bali yang dapat digunakan untuk mempercantik halaman rumahmu, mulai dari melati Bali atau kesidang, sandar, pucuk, jempiring, dan masih banyak lagi.

Kamu bisa menanam tanaman khas Bali ini di rumahmu sendiri lho. Perawatannya juga tidak begitu sulit. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Melati

Foto: iStock/dtimiraos

Melati merupakan salah satu tanaman khas Bali yang cukup terkenal. Mengutip Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPPENAS, tahun 2000, pada perkembangannya, tanaman ini awalnya ditanam di Italia untuk dijadikan parfum pada tahun 1692 dan kemudian berkembang untuk dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923. Di Bali sendiri, melati sering disebut sebagai Menuh.

Terdapat total 200 jenis Melati, namun yang kini umum dibudidayakan sebagai tanaman hias hanyalah 8 jenis. Bunga Melati banyak digunakan sebagai bunga tabur, bahan campuran dalam minyak wangi, kosmetik, parfum, farmasi, bahkan sebagai campuran dari teh.

Mengutip Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPPENAS, berikut merupakan beberapa syarat lingkungan yang harus dipenuhi untuk bisa menanam melati:

  • Mempunyai iklim 2-3 bulan kering dan 5-6 bulan basah.
  • Suhu udara siang sekitar 28-36 derajat Celcius dan malam hari sekitar 24-30 derajat Celcius.
  • Kelembaban udara (RH) sekitar 50-80%.
  • Cukup mendapat sinar matahari.

Adapun teknik pemeliharaan melati, yaitu dengan cara:

  • Lakukan penyiraman 1-2 kali sehari, pada pagi dan sore hari.
  • Usahakan agar tanaman memperoleh sinar matahari pagi.

2. Kamboja

Foto: iStock/Yana Tatevosian

Tanaman khas Bali berikutnya yang dapat mempercantik halaman rumahmu adalah tanaman kamboja. Tanaman ini berasal dari Amerika bagian tropis, seperti Meksiko dan Kolombia.

Di Indonesia, tanaman ini biasa berwarna putih dan kuning di bagian dalamnya, memiliki kuntum tertutup dan ukurannya kecil. Kamboja biasanya digunakan sebagai tanaman hias di rumah dan sering ditemukan pula di pemakaman tua di Jawa.

Mengutip repository Universitas Muhammadiyah Surabaya, ciri-ciri tanaman kamboja adalah sebagai berikut:

  • Tanamannya bisa tumbuh sampai ukuran 3-7 meter.
  • Memiliki getah putih.
  • Batang pokoknya besar, beberapa juga batangnya tinggi dan tumbuh membengkok.
  • Memiliki 5 buah kelopak bunga yang bentuk dan ukurannya hampir sama.
  • Biasa tumbuh bergerombol di ujung rantingnya.
  • Warna kelopak bunganya bervariasi, seperti kuning, putih, merah muda, merah, dan jingga.

3. Bunga Tunjung

Foto: iStock/Photour1904

Bunga tunjung merupakan flora yang tumbuh di air dan biasanya berwarna putih, ungu, merah, kuning, birun, dan hitam, sehingga cocok dijadikan sebagai tanaman hias di rumah. Dilansir buku Ensiklopedi Upakara karya I Nyoman Jati, S.Pd., M.Pd. (2021), bunga tunjung dapat digunakan dalam upacara Nyekah, Tebasan Panca Lingga, Puspa Lingga, dan pada saat nyiramang layon.

Bunga tunjung sering kali digunakan untuk menghias kolam, yang dapat memancarkan aura keindahan sekaligus kedamaian. Mengutip Ensiklopedi Upakarya, bunga Tunjung dikabarkan tidak pernah basah dan selalu bersih, karena daunnya mempunyai kemampuan untuk dapat membersihkan diri dari air maupun kotoran yang menempel.

Bunga ini banyak pula digunakan sebagai simbol perbuatan yang bersih dan mulia di tengah lingkungan kotor. Bunga tunjung dapat hidup di kolam berlumpur, namun itu tidak menjadikan mereka turut kotor. Hal inilah yang sering dijadikan pelajaran dari bunga tunjung.

4. Pucuk

Foto: iStock/Elisa Irmalia

Pucuk merupakan salah satu tanaman khas Bali, yang identik dengan daunnya yang berwarna merah terang ketika baru tumbuh. Tanaman ini biasanya tumbuh di daerah tropis, menjadikan Indonesia lokasi yang strategis untuk pemeliharaannya.

Mengutip Buku Daun Pucuk Merah oleh apt. Sunarti, M. Sc, tanaman hias dari famili myrtaceae ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Diameter tanamannya bisa mencapai 30 cm dan tingginya mencapai 7 meter.
  • Berusia puluhan tahun.
  • Daunnya berbentuk oval dan akan berubah warna dari merah menjadi coklat, kemudian berubah kembali menjadi hijau.

5. Jempiring

Foto: iStock/nomer108

Terakhir namun tak kalah menarik, jempiring bisa dijadikan tanaman hias di rumahmu lho. Menurut buku Tanaman Upakara karya Dr. I Nyoman Subagia, S.Ag., M.Ag, dkk, tanaman yang biasa disebut Kaca Piring ini biasa digunakan sebagai campuran Boreh di Bali.

Bunga tanaman ini berbentuk terompet berwarna putih. Selain itu, kamu juga akan sering menjumpai bunga jempiring ini dalam acara keagamaan Hindu.

Cara menanamnya pun tidak terlalu sulit. Kamu cukup menyiapkan bibit tanaman dan menyiapkan stek. Berikut adalah cara menanam bunga jempiring:

  • Siapkan stek pada tangkai tanaman.
  • Siram tanah yang akan digunakan untuk menanam jempiring.
  • Beri pupuk kompos atau lumut gambut pada tanah guna menambah nutrisi.
  • Pastikan tingkat pH tanah sekitar 506.
  • Gali lubang pada tanah tersebut dan tanam stek, taburkan kembali dengan tanah sampai menjadi padat.

Itulah dia beberapa tanaman khas Bali yang bisa kamu tanam di halaman rumahmu untuk menambah estetika. Dijamin kamu semakin betah di rumah! Bagaimana, apa kamu tertarik mencoba?



Simak Video "Pesona Wisata Sumenep: Pantai, Sejarah, dan Tradisi"

(khq/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork