
Ricuh Suporter Persebaya-Arema di Kota Blitar, Gubernur Khofifah Minta Maaf
Semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020 Persebaya vs Arema FC yang digelar di Stadion Soepriadi, Kota Blitar menyisakan kericuhan. Gubernur Jatim meminta maaf.
Semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020 Persebaya vs Arema FC yang digelar di Stadion Soepriadi, Kota Blitar menyisakan kericuhan. Gubernur Jatim meminta maaf.
Laga Persebaya vs Arema FC di dalam Stadion Soepriadi Blitar berjalan lancar dan aman. Namun di luar stadion, suporter kedua kesebelasan rusuh dan ricuh.
Pemprov Jatim memberi klarifikasi atas ricuhnya suporter Persebaya-Arema di Blitar. Ada enam poin klarifikasi yang disampaikan.
Suporter Persebaya-Arema ricuh di Blitar. Massa membakar motor dan saling lempar. Apa yang menjadi pemicunya?
Polisi mengelak disebut kecolongan atas ricuhnya suporter Persebaya-Arema FC di Blitar. Ini penjelasannya.
Laga Persebaya vs Arema FC diwarnai kericuhan suporter di luar stadion. Apa kata pihak penyelenggara?
Pertandingan Persebaya vs Arema FC sengaja digelar di tempat netral. Bukannya aman, suporter kedua kesebelasan justru bertambah liar.
Bentrok antara massa Bonek dengan massa Aremania terjadi di kawasan Blitar, Jatim. Sejumlah motor hangus terbakar akibat bentrok itu.
Terjadi ricuh antara massa Bonek dengan massa Aremania. Polisi berusaha membubarkan massa dengan gas air mata.
Tensi para suporter makin memanas jelang laga Persebaya vs Arema di Kota Blitar. Sejumlah sepeda motor dan sebuah mobil dibakar di perbatasan masuk Kota Blitar.