
16 Nakes IGD RSUD Jombang Terpapar COVID-19, Satu Meninggal Dunia
COVID-19 menginfeksi 16 tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Jombang. Satu orang di antaranya meninggal dunia saat menjalani perawatan.
COVID-19 menginfeksi 16 tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Jombang. Satu orang di antaranya meninggal dunia saat menjalani perawatan.
Dua RSUD di Jombang kewalahan menampung pasien COVID-19 yang membludak. Kondisi ini memaksa pemerintah menyiapkan rumah sakit darurat.
COVID-19 merenggut nyawa seorang perawat di RSUD Jombang. Virus Corona merusak paru-paru korban dan ia meninggal setelah dirawat selama 10 hari.
Seorang pria berusia 72 tahun meninggal saat diisolasi di RSUD Jombang. Pengurus pondok pesantren ini menjadi PDP ketiga yang meninggal di Kota Santri.
Seorang PDP meninggal di RSUD Jombang. Pasien dinyatakan negatif corona. Satu ODP juga meninggal di rumah sakit yang sama karena sakit perut dan demam.
Seorang kakek dirawat di ruang isolasi RSUD Jombang karena batuk, demam dan sesak nafas sejak pulang dari menunaikan umroh. Setelah diperiksa, hasilnya negatif.
Seorang kakek dirawat di ruang isolasi RSUD Jombang sebagai bentuk kewaspadaan penyebaran virus corona. Pasalnya, kakek itu batuk dan demam sejak pulang umroh.
BPK RI menemukan tiga kelemahan manajemen RSUD Jombang. Akibat temuan ini, Pemkab Jombang harus merevisi Perbup tentang pembayaran jasa pelayanan.
BPK menemukan sejumlah kelemahan di dalam manajemen RSUD Jombang. Salah satunya terdapat dana ratusan juta yang digunakan tidak sesuai peruntukannya.
Tunggakan pembayaran klaim BPJS Kesehatan di RSUD Jombang mencapai Rp 58,5 miliar. Akibatnya, rumah sakit berutang Rp 35 miliar untuk belanja obat-obatan.