
Usai Diperiksa Bareskrim, Robertus Robet Minta Maaf Lagi soal Orasi
Aktivis dan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Robertus Robet, kembali meminta maaf bila orasinya dianggap menghina TNI.
Aktivis dan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Robertus Robet, kembali meminta maaf bila orasinya dianggap menghina TNI.
Kritik atas penangkapan dan penetapan tersangka terhadap aktivis yang juga dosen UNJ, Robertus Robet, terus berdatangan. Kini, kritik datang dari ormas Projo.
Aliansi Dosen UNJ untuk Demokrasi akan menggelar aksi solidaritas untuk Robertus Robet yang menjadi tersangka ujaran kebencian karena menghina TNI.
Aliansi Dosen UNJ untuk Kebebasan Demokrasi mengatakan lagu yang dinyanyikan Robertus Robet, yang dianggap menghina TNI, sudah ada sejak aksi 1998.
Aliansi Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk Kebebasan Demokrasi mendatangi Mabes Polri untuk melihat langsung kondisi Robertus Robet.
Rachland Nashidik yang dikenal sebagai Wasekjen Partai Demokrat (PD) sempat menemani Robertus Robet saat proses pemenuhan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Fahri Hamzah menyesalkan penangkapan aktivis dan dosen UNJ, Robertus Robet. Fahri mengenal Robet sejak masih jadi mahasiswa.
"Menolak penangkapan saudara Robertus Robet dan meminta aparat kepolisian untuk segera membebaskannya dari segala tuduhan pidana," ujar juru bicara PSI.
Dahnil menilai aktivis Robertus Robet tidak menghina TNI seperti yang disangkakan kepadanya. Dahnil juga mempertanyakan polisi yang langsung menangkap Robet.
Aktivis Robertus Robet ditetapkan polisi sebagai tersangka ujaran kebencian lantaran diduga menghina TNI. Siapa Robet?