
Geger Razia (Tanpa Menyita) Buku Marxisme
Pihak kepolisian menegaskan razia buku yang dilakukan oleh kelompok Brigadir Muslim Indonesia (BMI) tidak boleh dilakukan.
Pihak kepolisian menegaskan razia buku yang dilakukan oleh kelompok Brigadir Muslim Indonesia (BMI) tidak boleh dilakukan.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian Wahyudi, menyayangkan sweeping buku yang dinilai mengajarkan Marxisme di Makassar beberapa waktu lalu.
Nurdin Abdullah akan memanggil ormas BMI terkait 'razia' buku yang dinilai mengajarkan Marxisme.
Brigade Muslim Indonesia (BMI) disebut melakukan razia buku yang berbau ajaran komunisme. Pihak polisi menyatakan hal yang terjadi bukan sweeping.
Polisi menegaskan razia buku oleh Brigadir Muslim Indonesia (BMI) tidak boleh dilakukan. Dia pun akan memeriksa pihak BMI yang melakukan razia di Gramedia.
Kelompok Brigade Muslim Indonet (BMI) melalukan razia terhadap buku buku yang dianggal berbau komunis, termasuk buku milik Franz Magnis Suseno.
Brigade Muslim Indonesia (BMI) merazia buku yang disebut berbau komunis, termasuk buku Franz Magnis Suseno. Mereka berdalih berdasarkan TAP MPR. Bolehkah?
Sekelompok orang merazia buku di Gramedia, Makassar. Salah satu buku yang disisir adalah buku Franz Magnis-Suseno. Bagaimana aturan penyitaan buku?
Kelompok itu turut merazia buku-buku Franz Magnis Suseno. Padahal, buku tersebut isinya justru mengkritik paham Marxisme.
Dasar Brigade Muslim Indonesia (BMI) melakukan razia buku berdasarkan TAP MPR Nomor 25 Tahun 1966.