
Jenderal Iran Tegaskan Masih Berusaha untuk Membunuh Trump
Jenderal Iran menyampaikan masih berusaha untuk membunuh Donald Trump. Tindakan itu sebagai balas dendam pembunuhan komandan tinggi Iran, Qasem Soleimani.
Jenderal Iran menyampaikan masih berusaha untuk membunuh Donald Trump. Tindakan itu sebagai balas dendam pembunuhan komandan tinggi Iran, Qasem Soleimani.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengancam akan membalas dendam pada eks Presiden AS Donald Trump, jika dia tidak diadili atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
Kedubes Republik Islam Iran di Jakarta mengecam keras AS atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani. Iran dalam hal ini sudah melakukan langkah hukum.
Setahun meninggalnya Komandan Brigade Quds IRCG, Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang dibunuh lewat serangan udara AS di Baghdad. Iran kembali mengutuk aksi AS.
"Iran tidak akan terpancing oleh perkembangan situasi dan akan memberikan pembalasan yang tegas pada waktu dan tempat yang diharapkannya," tulis Kedubes Iran.
AS mencatat total 20 juta kasus Corona tepat pada 1 Januari 2021. Iran mengancam pembunuh jenderal top Qasem Soleimani menjelang peringatan setahun kematiannya.
Ditegaskan Iran bahwa para pembunuh jenderal top Qasem Soleimani 'tidak akan aman di Bumi'.
Otoritas AS menyatakan "siap untuk bereaksi" jika Iran melancarkan serangan untuk menandai peringatan setahun pembunuhan jenderal Iran, Qasem Soleimani.
WHO akan mengirim tim ke China untuk menyelidiki asal-usul virus Corona. Iran minta bantuan Interpol untuk menangkap Trump terkait pembunuhan Qasem Soleimani.
Otoritas AS mengomentari seruan Iran kepada Interpol untuk membantu menangkap Presiden Donald Trump terkait pembunuhan jenderal top Iran, Qasem Soleimani.