
Biden Ogah Buru-buru Putuskan Nasib Perang Dagang AS-China
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak mau terburu-buru membatalkan perjanjian perdagangan fase satu dengan China.
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak mau terburu-buru membatalkan perjanjian perdagangan fase satu dengan China.
Ketegangan hubungan dagang AS dan China diperkirakan tidak akan hilang di bawah pemerintahan Joe Biden sebagai presiden terpilih menggantikan Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump berjanji memotong defisit perdagangan AS, tetapi malah mencapai level tertinggi dalam sejarah.
Rivalitas antara AS dan China tak ada habisnya. Dari perang dagang, persaingan dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar itu berlanjut ke luar angkasa.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menutup pintu negosiasi perdagangan "Fase 2" dengan China karena pandemi Corona.
Lembaga negara independen AS, Federal Communications Commission (FCC) resmi menetapkan Huawei dan ZTE sebagai perusahaan asing yang mengancam keamanan nasional.
Amerika Serikat (AS) memperingatkan China agar tidak mengintervensi kerja wartawan AS yang bekerja di Hong Kong.
Perseteruan China dan AS kembali memanas usai pemerintah negeri Paman Sam memperpanjang larangan dagang terhadap Huawei dan ZTE. Pemerintah China pun meradang.
Presiden AS Donald Trump kembali mengancam China, jika negeri tirai bambu itu tidak melakukan pembelian barang pertanian di AS.
Pernyataan perusahaan ini seakan meluruskan dari bos eksekutifnya yang mengatakan sebelumnya enggan untuk CLBK dengan Google.