
Pelaku Teror Masjid Christchurch Asal Australia Akui Perbuatannya
Pria Australia yang dituduh telah membunuh 51 orang Brenton Tarrant dalam serangan teror di dua masjid Christchurch (Selandia Baru) telah mengakui perbuatannya.
Pria Australia yang dituduh telah membunuh 51 orang Brenton Tarrant dalam serangan teror di dua masjid Christchurch (Selandia Baru) telah mengakui perbuatannya.
Umat Islam Selandia Baru memperingati setahun tragedi masjid di Christchurch yang dimulai dengan salat Jumat yang dihadiri ribuan orang.
Penyelidikan untuk menentukan apakah teror terhadap jemaah masjid di Selandia Baru pada Maret lalu bisa dicegah atau tidak, diperpanjang hingga April 2020.
Dalam masa sebulan terakhir, ribuan senjata api telah diserahkan kembali ke pemerintah Selandia Baru untuk dimusnahkan menyusul pembantaian di Christchurch.
Sekitar 200 korban selamat dan keluarga korban tragedi penembakan dua masjid di Selandia Baru, menunaikan ibadah haji ke Arab Saudi tahun ini.
Ketua Dewan Yahudi Selandia Baru Stephen Goodman menyerahkan cek senilai lebih dari 900 ribu dolar bagi para korban serangan teror Christchurch.
Warga Selandia Baru mulai menyerahkan senjata api semi-otomatis mereka usai larangan semua senpi jenis tersebut setelah serangan di masjid di Kota Christchurch.
Seorang pria Selandia Baru Philips Arps telah dijatuh hukuman 21 bulan penjara karena menyebarkan video pembantaian terhadap jemaah mesjid di Christchurch.
Pelaku teror masjid Christchurch, New Zealand menyatakan dirinya tak bersalah. Bahkan dia banyak tersenyum saat dimunculkan di pengadilan via link video.
Brenton Tarrant, pelaku teror dua masjid di Christchurch, New Zealand, yang menewaskan 51 orang dijerat dakwaan tambahan, yakni terorisme.