
Sederet Kasus Kebocoran Data yang Landa RI Selama Pandemi COVID-19
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan terdapat tujuh kasus pencurian data yang menyita perhatian publik selama pandemi COVID-19.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan terdapat tujuh kasus pencurian data yang menyita perhatian publik selama pandemi COVID-19.
Praktik pencurian data digital marak terjadi. Terungkap bahwa sebagian besar kasus pencurian data yang terjadi di Indonesia menyasar sektor keuangan.
Facebook menggugat seorang hacker asal Ukraina karena ketahuan mencuri data milik lebih dari 178 juta pengguna.
Pencurian data pengguna dari platform digital belakangan ini kian marak. Pihak Kominfo meminta para platform digital memperhatikan tiga hal berikut!
KPAI melaporkan pencurian data ke Bareskrim Polri hingga Kominfo. KPAI menjamin pencurian data tidak mengganggu pelayanan.
Aksi pencurian data masih kerap terjadi. Salah satu sebabnya bisa dari aplikasi yang ada di smartphone Anda, khususnya Android lewat malware.
Modus pelaku dengan membobol data kependudukan yang dilakukan oleh pegawai kelurahan. Dengan data tersebut pelaku membuat sertifikat vaksinasi palsu.
Berkembangnya teknologi membuat uang dan data pribadi semakin terancam. Hal ini karena ada aplikasi yang bisa mencuri uang dan data-data pribadi melalui ponsel.
Permintaan perizinan tersebut jika disetujui pengguna maka bisa dipastikan data pribadi sudah bocor.
Agar terhindar dari pencurian data lewat aplikasi, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh masyarakat pengguna Android dan IOS.