
Buka-bukaan Opang yang 'Getok' Penumpang Tarif Rp 250 Ribu
Tiga pengemudi ojek pangkalan menjadi tersangka karena diduga memasang tarif 'getok' Rp 250 ribu dari Terminal Kalideres ke Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Tiga pengemudi ojek pangkalan menjadi tersangka karena diduga memasang tarif 'getok' Rp 250 ribu dari Terminal Kalideres ke Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Polisi menyebut motif opang memasang tarif tinggi karena persoalan ekonomi. Para pelaku beralasan berputar-putar cari alamat sehingga meminta ongkos mahal.
Sebelumnya 3 opang ngaku pasang tarif Rp 250 ribu karena memutar-mutar cari alamat tujuan. Namun pencarian alamat itu tak sampai 10 menit.
Sebab di awal, ketiga opang tersebut hanya menyebut ongkos '25', tanpa memerinci nominalnya dengan jelas. Ternyata '25' yang dimaksud adalah Rp 250 ribu.
"Jadi bagi ojek-ojek pangkalan yang saya alami janganlah diulangi lagi, karena resikonya begini akhirnya," tutur tersangka Sugarno.
Mereka sempat was-was dan ketahuan setelah mengetahui videonya viral di media sosial. Mereka juga sempat ketakutan akan ditangkap polisi.
Tiga ojek pangkalan (opang) di Jakarta Barat mengaku menyesal soal insiden tarif 'getok' Rp 250 ribu. Ketiganya meminta maaf kepada para penumpangnya.
Ketiga tersangka membuat pengakuan soal mengapa menerapkan ongkos tinggi. Salah satu pelaku mengaku pernah menjadi korban begal, sehingga memasang tarif tinggi.
Tiga opang yang viral karena 'menggetok' tarif Rp 250 ribu telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menyebut ketiga tersangka telah mengakui perbuatannya.
Selain video viral, polisi memiliki bukti lain, yakni motor dan jaket yang digunakan para tersangka saat itu. Mereka juga sudah mengakui perbuatannya.