
Menkes soal Varian Omicron BN.1: Insya Allah Tak Picu Gelombang Baru
Menkes memperkirakan subvarian Omicron BN.1 yang masuk Indonesia tidak akan memicu gelombang seperti varian sebelumnya.
Menkes memperkirakan subvarian Omicron BN.1 yang masuk Indonesia tidak akan memicu gelombang seperti varian sebelumnya.
Dinas Kesehatan melaporkan sebanyak 24 warga domisili Jakarta terpapar positif COVID-19 subvarian baru bernama Omicron BN.1. Kebanyakan pasien bergejala ringan.
Subvarian baru bernama Omicron BN.1 sudah masuk Indonesia. Dilaporkan sudah ada 20 kasus di Tanah Air. Apa saja gejalanya?
Nggak cuma Subvarian Omicron XBB dan BQ.1, RI kini sudah kemasukan subvarian baru bernama BN.1. Benarkah lebih berbahaya? Ini kata pakar.
Terbaru! Kemenkes mencatat 20 kasus subvarian Omicron BN.1, setelah merebaknya Omicron XBB. Waspadai gejalanya berikut ini.
Nggak kelar-kelar! Kini RI dihantui dengan sub-varian baru Omicron BN.1. Sub-varian ini sudah masuk ke Tanah Air sejak September lalu.
Subvarian Omicron BN.1 sudah terdeteksi 20 kasus yang tersebar di 6 provinsi RI. Ini sebarannya.
Varian baru Omicron diumumkan. Kemenkes RI kembali mencatat subvarian baru Omicron BN.1. Sebelumnya, kemenkes menyebut adan Omicron varian XBB dan BQ.1.
Selain subvarian Omicron XBB yang tengah merebak di sejumlah negara, kini ditemukan lagi COVID-19 Omicron BN.1. Ini fakta-faktanya yang perlu diketahui.
CDC tengah melacak subvarian Omicron baru bernama BN.1. BN.1 pertama kali terdeteksi pada bulan September lalu dan merupakan turunan dari varian BA.2.75.