
Direksi TVRI Ungkap Sederet Pemicu Disharmoni dengan Dewas
"Memang terjadi disharmoni antara Dewas dengan Direksi sejak 6 bulan jabatan Direksi. Dipicu perdebatan soal...," kata Direktur Program dan Berita TVRI Apni.
"Memang terjadi disharmoni antara Dewas dengan Direksi sejak 6 bulan jabatan Direksi. Dipicu perdebatan soal...," kata Direktur Program dan Berita TVRI Apni.
Dewas TVRI mengatakan TVRI menayangkan Discovery Channel saat banjir melanda banyak kawasan awal bulan ini. Itu memicu protes. Helmy membantah keterangan Dewas.
Helmy menilai Dewas TVRI telah ngawur dengan menyamakan pembelian siaran Liga Inggris dengan kasus Jiwasraya. TVRI bukan gagal bayar, tapi tunda bayar Liga itu.
"Kita akan rapat internal untuk mengambil keputusan. Jadi ini masih kita dalam mendengarkan," ujar Wakil Ketua Komisi I, Abdul Kharis.
"Konsekuensinya kalau tidak benar, maka Dewas kita pecat, Pak," kata anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.
Dalam RDP dengan Komisi I DPR, Dewas TVRI mengungkap kronologi pemecatan Helmy Yahya sebagai Dirut. Berikut ini kronologinya.
"Kami mendapat informasi pada tanggal 31 Oktober 2019. Adanya tagihan invoice untuk Liga Inggris dengan pajak senilai Rp 27 miliar," kata Pamungkas.
Arief menilai penyegelan ruang Dewas sebagai upaya menggiring opini. Menurutnya, opini sengaja dibentuk pihak yang berseberangan dengannya guna mencari simpati.
"Discovery Channel kita nonton buaya di Afrika, padahal buaya di Indonesia barangkali akan lebih baik," kata Ketua Dewas TVRI Arief.
Dewan Pengawas (Dewas) TVRI mengungkapkan salah satu alasan pemberhentian Direktur Utama (Dirut) TVRI Helmy Yahya terkait penyiaran Liga Inggris.