
Dulu Yosua Disebut Alami 7 Luka Tembak, Kini Tim Forensik Hanya Temukan 5
Hasil autopsi ulang Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) telah diserahkan ke Polri. Terungkap, Brigadir J mengalami 5 luka tembakan.
Hasil autopsi ulang Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) telah diserahkan ke Polri. Terungkap, Brigadir J mengalami 5 luka tembakan.
Hasil autopsi ulang Brigadir J rampung dan telah diserahkan pada pihak Bareskrim. Apa saja hasil temuan dalam autopsi kedua Brigadir J? Baca ulasan berikut.
Tim dokter forensik gabungan menegaskan bahwa tidak ada organ dari jasad Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang hilang.
Tim forensik gabungan menyampaikan hasil autopsi ulang jasad Brigadir J. Ada empat luka tembakan keluar dan ada satu tembakan yang bersarang di tubuh Yosua.
Tembakan penghabisan Bharada E menembus bagian belakang kepala, melewati otak dan hidung Brigadir J. Satu ajudan lain melihat kejadian itu dari balik kulkas.
Prof Dedi Afadi adalah dokter forensik pertama di Riau. Dia sudah lebih dari 500 kali terlibat dalam pengusutan kasus yang membutuhkan tenaga forensik.
Pernyataan Komnas HAM yang menyebutkan Brigadir Yoshua masih hidup saat tiba di Duren Tiga dinilai berpotensi menimbulkan polemik.
Jenazah Brigadir J selesai diautopsi ulang di Jambi. Tim Khusus (Timsus) Polri akan mempercepat proses penyidikan terkait kasus kematian Brigadir J.
Komnas HAM berharap hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J dapat keluar secepatnya.
Dokter fforensik mengambil sampel bekas luka di tubuh Brigadir J. Sampel itu dibawa ke Jakarta dan akan tiba di RSCM hari ini.