
Babak Baru Moeldoko vs ICW: Dari Somasi Lanjut ke Polisi
Usai somasi tak berbuah maaf, Moeldoko resmi melaporkan resmi melaporkan peneliti ICW, Egi Primayogha dan Miftah, ke Bareskrim.
Usai somasi tak berbuah maaf, Moeldoko resmi melaporkan resmi melaporkan peneliti ICW, Egi Primayogha dan Miftah, ke Bareskrim.
Perseteruan antara Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) memasuki babak baru.
KSP Moeldoko akan mempolisikan ICW terkait polemik 'promosi ivermectin' dan ekspor beras. ICW menganggap Moeldoko seharusnya bijak menanggapi kritik.
Moeldoko melayangkan somasi terakhir ke ICW soal polemik 'promosi Ivermectin' dan ekspor beras. Moeldoko memberikan waktu 5x24 jam kepada ICW untuk minta maaf.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui kuasa hukumnya, Otto Hasibuan, melayangkan somasi ke-3 ke ICW terkait polemik 'promosi Ivermectin' dan ekspor beras.
Pengacara Moeldoko, Otto Hasibuan, mengatakan akan berkoordinasi dengan Moeldoko terkait kelanjutan polemik tersebut.
Pengacara ICW Nawawi Bahrudin menilai seharusnya Moeldoko mengklarifikasi jika memang temuan data kajian ICW itu salah, bukan malah mengirim somasi.
Haris Azhar meminta Presiden Jokowi bertindak atas somasi KSP Moeldoko terhadap ICW gara-gara temuan tentang promosi obat ivermectin.
ICW memberikan penjelasan lengkap terkait somasi yang dilayangkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, terkait temuan tentang promosi obat Ivermectin.
Seteru KSP Moeldoko dengan ICW terkait 'promosi' obat Ivermectin dan bisnis ekspor beras belum berakhir.