
RI: Corona Tak Sangat Bahaya, Tingkat Kematian di Bawah MERS dan SARS
Pemerintah RI mengimbau untuk tetap tenang menghadapi virus corona COVID-19. Penyakit ini memiliki tingkat kematian di bawah MERS dan SARS.
Pemerintah RI mengimbau untuk tetap tenang menghadapi virus corona COVID-19. Penyakit ini memiliki tingkat kematian di bawah MERS dan SARS.
Tingkat kematian korban MERS dan SARS lebih tinggi. Tak perlu panik menghadapi Corona. "Tidak terlalu penting kita anggap sebagai sesuatu yang sangat berbahaya"
Peneliti sebut virus corona bisa bertahan di benda mati hingga 9 hari berdasarkan penelitian pada SARS dan Mers. Bagaimana dengan COVID-19?
Seorang pria Inggris yang terinfeksi virus corona diyakini sebagai 'super-spreader'. Sepulang dari Singapura, ia menularkan virus ke 11 orang dari 3 negara.
Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai asisten rumah tangga dilaporkan menjadi orang ke-21 yang positif virus Corona 2019-nCoV di Singapura.
Meski virus corona baru (2019-nCoV) disebut tidak lebih mematikan dari SARS dan MERS, jumlah kasus dan korbannya terus meningkat.
Pejabat Kemenkes dr Achmad Yurianto, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menyebut virus corona baru tak seganas MERS dan SARS.
Beredar pesan yang beredar di Whatsapp mengenai beberapa fakta virus corona yang menyebut virusnya tidak akan menyebar di daerah tropis seperti Indonesia.
Ketika virus corona merebak di Wuhan, di Kanada ada keributan sendiri. Skandal 'pencurian virus' oleh ilmuwan China mencuat kembali.
Virus corona menyebabkan penyakit MERS dan SARS yang terjadi di Indonesia. Meski berbeda secara genetik, virus dari Wuhan, China ini sangat berbahaya.