
Jadi 'Misteri' Sejak Pandemi, Kini WHO Rilis Definisi Resmi Long COVID
WHO pekan lalu resmi merilis kriteria diagnostik dan definisi untuk long COVID, suatu kondisi membingungkan yang dialami oleh sebagian penyintas COVID-19.
WHO pekan lalu resmi merilis kriteria diagnostik dan definisi untuk long COVID, suatu kondisi membingungkan yang dialami oleh sebagian penyintas COVID-19.
Sebagian orang mengalami long Covid usai sembuh dari COVID-19. Mereka bercerita tak bisa bekerja seperti biasa dan terus mengalami gejala yang menyakitkan.
Dari data Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mencatat 65 persen penyintas COVID-19 mengalami long Covid. Kondisi ini dikhawatirkan menjadi bom waktu.
65 persen penyintas COVID-19 tercatat mengalami long COVID atau gejala berkepanjangan. Kemenkes waswas kondisi ini bakal jadi bom waktu bagi layanan kesehatan.
WHO memberikan definisi resmi terkait long Covid yang kini disebut sebagai 'post Covid-19'. Sejumlah gejala ini paling banyak dikeluhkan!
Sebanyak 65 persen pasien COVID-19 mengalami Long COVID. Jika masih mengalami gejala berat, biaya masih ditanggung pemerintah?
WHO memberikan definisi resmi terkait kondisi long Covid atau disebut dengan post COVID-19. Mereka memperkirakan 10-20 persen pasien COVID-19 bisa mengalaminya.
Pasien COVID-19 yang sembuh bisa mengalami kondisi yang disebut dengan long Covid. Sebenarnya, apa penyebab long Covid ini? Berikut penjelasannya.
Berdasarkan uji klinis, obat COVID-19 eksperimental molnupiravir disebut ampuh dalam mengatasi COVID-19. Jadi senjata baru mengakhiri pandemi COVID-19?
Pasien Corona yang sudah sembuh berisiko mengalami long COVID. Salah satu kondisi yang dapat dialami pasien long COVID adalah fibromyalgia. Kondisi apa itu?