
Non-Perokok Tapi Meninggal karena Kanker Paru, Dokter Jelaskan Kemungkinannya
Sutopo Purwo Nugroho bukan seorang perokok, tetapi meninggal karena kanker paru. Dokter menyebut perokok pasif punya risiko yang sama dengan perokok aktif.
Sutopo Purwo Nugroho bukan seorang perokok, tetapi meninggal karena kanker paru. Dokter menyebut perokok pasif punya risiko yang sama dengan perokok aktif.
Medical check up ini sangat bermanfaat untuk mendeteksi penyakit-penyakit yang tidak bergejala, seperti kanker paru yang biasanya terdeteksi di stadium lanjut.
Kanker paru kerap tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Karenanya, seringkali penyakit ini terlambat dideteksi sehingga telanjur parah saat ketahuan.
Sebelum kanker parunya bertambah parah, Sutopo mengaku bahwa ia juga mengidap skoliosis. Apakah keduanya berkaitan satu sama lain? Begini penjelasan dokter.
Sutopo Purwo Nugroho meninggal karena kanker paru. Namun sikap positif dan optimistis yang selalu ditunjukkannya telah menginspirasi banyak orang.
Sutopo Purwo Nugroho menghembuskan napas terakhir pada Minggu (7/7) karena kanker paru. Ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari perjuangannya.
Penyakit mematikan kanker paru-paru bisa menyerang siapa saja. Namun, masih bisa dicegah dengan rutin mengonsumsi 5 makanan enak ini.
Dalam perjuangannya, Sutopo menyebar senyum dan tawa melalui unggahan di media sosial. Sutopo juga memberi semangat bagi sesama pasien kanker dan masyarakat.
Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho telah berpulang. Selama hidup, dia adalah pekerja keras yang tidak menyerah melawan kanker paru.
Meski perokok memiliki risiko tertinggi, orang yang di sekitarnya pun tetap punya risiko terkena kanker paru akibat paparan asap rokok.