
Jangan Anggap Remeh! Anak Bisa Terkena Long COVID-19
Ketua umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan bahwa long COVID-19 juga bisa terjadi pada anak. Gejalanya berupa badan ngilu hingga sesak napas.
Ketua umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan bahwa long COVID-19 juga bisa terjadi pada anak. Gejalanya berupa badan ngilu hingga sesak napas.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun mengeluarkan instruksi baru menyusul aturan PPKM Darurat. Salah satunya yaitu penundaan imunisasi rutin bagi anak.
IDAI mengkritisi rendahnya testing COVID-19 pada anak yang berimbas pada tingginya angka kematian. Berikut laporannya.
IDAI kritisi penanganan COVID-19 pada anak di Indonesia. Ia menyebut masalah utama adalah di bagian hulu yakni tes COVID-19 pada anak yang dinilai irit-irit.
COVID-19 semakin mengancam kesehatan anak-anak. Kurangnya penerapan prokes bisa menjadi salah satu penyebab utama anak-anak lebih mudah terpapar COVID-19.
Ikatan Dokter Anak Indonesia tidak merekomendasikan belajar tatap muka digelar pada Juli mendatang. Temuan varian baru COVID-19 jadi salah satu alasannya.
Ketua umum IDI menyebut, angka pelayanan kesehatan terdata semakin rendah. Pasalnya, masyarakat yang lebih memilih untuk 'mengobati' diri sendiri.
Kasus infeksi Corona pada anak Indonesia mencapai angka 11,3 persen. IDAI menyebut indeks kasus yang menyebarkan berasal dari orang yang tinggal satu rumah.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti proporsi anak Indonesia yang terinfeksi Corona, yakni 11,3 persen. Angka ini disebut mengkhawatirkan. Mengapa?
Posting-an Jerinx 'SID' soal 'IDI kacung WHO' berbuntut panjang. Jerinx kini dibidik polisi atas laporan dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik.