
Dampak Hujan Abu Merapi, Warga Boyolali Sulit Cari Rumput Pakan Ternak
Hujan abu Gunung Merapi di Boyolali berdampak pada kebutuhan pakan ternak. Warga kesulitan cari pakan ternak karena rumput dan dedaunan dipenuhi abu vulkanik.
Hujan abu Gunung Merapi di Boyolali berdampak pada kebutuhan pakan ternak. Warga kesulitan cari pakan ternak karena rumput dan dedaunan dipenuhi abu vulkanik.
Kawasan rawan bencana (KRB) III dan II diguyur hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi. Abu vulkanik tersebut terlihat di tanaman milik warga di kawasan itu.
BPBD Boyolali mencatat setidaknya ada tiga kecamatan yang terpantau terjadi hujan abu dampak erupsi Gunung Merapi dini hari tadi.
Hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi terpantau juga terjadi hingga desa di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) II di Kabupaten Klaten. Seperti apa kondisinya?
Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi dan aktivitasnya meningkat. Terpantau hujan abu terjadi di Kabupaten Boyolali pada kemarin dan siang tadi.
Setelah lereng sisi Magelang dilaporkan hujan abu, kini dilaporkan lereng sisi Boyolali juga mulai diguyur hujan abu pasca Gunung Merapi erupsi siang ini.
Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Selasa (3/3/2020) pagi. Kali ini abu vulkanis terbawa angin hingga ke arah timur sampai ke Kota Solo.
Dari laporan, erupsi tercatat pukul 05.16 WIB dengan tinggi kolom erupsi kurang lebih 2.000 meter. Hujan abu mulai turun di lereng Merapi kawasan Sleman DIY.
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas tiga kali sejak pagi hingga siang ini. Siang ini terpantau hujan abu di Kecamatan Musuk dan Cepogo, Boyolali.
Gunung Merapi kembali luncurkan awan panas mengarah ke hulu Kali Gendol sejauh 2 kilometer. Hujan abu tipis di sebagian wilayah Boyolali di Cepogo dan Selo.