
Ada Campur Tangan Arab di Balik Turunnya Harga Minyak
Harga minyak dunia sedikit mereda setelah menembus US$ 130 per barel. Hal itu terjadi karena peran dari Uni Emirat Arab (UEA).
Harga minyak dunia sedikit mereda setelah menembus US$ 130 per barel. Hal itu terjadi karena peran dari Uni Emirat Arab (UEA).
Harga minyak dunia anjlok lagi sekitar 2% pada Kamis. Hal itu terjadi setelah Rusia berjanji untuk memenuhi kewajiban kontraknya.
Harga minyak dunia mendadak anjlok 13% di tengah ketegangan Rusia dan Ukraina. Harga minyak sebelumnya mengalami kenaikan.
Invasi Rusia ke Ukraina yang berujung dengan sanksi keras Barat terhadap Moskow telah memunculkan ancaman bagi ekonomi dunia.
Uni Emirat Arab yang juga merupakan salah satu produsen minyak besar mengaku akan menstabilkan harga minyak mentah dunia.
Harga minyak dunia yang beberapa waktu lalu sempat melonjak gila-gilaan tiba-tiba berbalik arah. Saat initercatat mengalami penurunan hingga belasan persen.
Minyak mentah Brent patokan internasional turun 13% atau US$ 16,8 menjadi US $111,1. Ada apa nih?
Harga minyak dunia makin menggila setelah Amerika Serikat (AS) resmi melarang impor migas dari Rusia. Kondisi ini membuat Pertamina mulai merasakan dampaknya.
AS yang melarang impor migas dari Rusia berdampak pada kenaikan harga minyak dunia. Kondisi ini diprediksi bakal berdampak pada perekonomian Indonesia.
Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk melarang impor minyak dan gas dari Rusia membuat harga minyak dunia melambung tinggi. Lalu apa dampaknya buat Indonesia?