
Sad! Rayakan Tahun Baru Bos Kaya di China Malah Pusing Bayar Utang Segunung
Tahun baru China atau Imlek seharusnya dirayakan dengan meriah dan menyenangkan. Hal itu tampaknya tak terjadi pada pengusaha China, Hui Ka Yan.
Tahun baru China atau Imlek seharusnya dirayakan dengan meriah dan menyenangkan. Hal itu tampaknya tak terjadi pada pengusaha China, Hui Ka Yan.
Raksasa properti China, Evergrande Group menjual sebidang tanah di distrik Yuen Long, Hong Kong US$ 636,94 juta atau setara Rp 9,91 triliun (kurs Rp 15.565).
China sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia nampaknya tengah dilanda masalah besar.
Sektor properti China sedang berada dalam krisis besar. Perusahaan-perusahaan properti besar di negara itu tengah terjerat masalah utang luar negeri.
Industri properti di China telah mengalami krisis sejak tahun 2020. Apa buktinya?
Setelah Evergrande, ada lagi perusahaan properti China Shimao Group yang menyatakan gagal bayar utang luar negeri senilai US$ 1 miliar setara Rp 14,9 triliun
Pengadilan China telah membekukan 640,4 juta yuan (US$ 101 juta atau Rp 1,4 miliar) aset yang dimiliki oleh anak perusahaan China Evergrande Group.
Evergrande Group mengumumkan akan melepas tanah di distrik pedesaan Hong Kong yang belum dikembangkan sebagai jaminan utang.
Evergrande masih berusaha menenangkan para krediturnya yang mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap raksasa real estate China.
Sebanyak dua Direktur Eksekutif Evergrande Group mengundurkan diri. Mereka adalah Lai Lixin dan Huang Xiangui.