
Solo Pecah Rekor! Ada 106 Kasus Baru Corona, Mayoritas Klaster Keluarga
Tambahan kasus virus Corona atau COVID-19 di Kota Solo menembus rekor, yakni 106 orang positif. Mayoritas berasal dari klaster keluarga.
Tambahan kasus virus Corona atau COVID-19 di Kota Solo menembus rekor, yakni 106 orang positif. Mayoritas berasal dari klaster keluarga.
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo kesulitan melakukan pelacakan terhadap kontak erat pemilik toko sayur yang meninggal kena Corona itu.
Seorang pemilik toko sayur di Solo meninggal setelah dinyatakan positif Corona. Sebelum pemilik meninggal, toko tetap buka meski sudah diminta tutup.
RSUD Solo membatasi pelayanan setelah ada sekitar tenaga kesehatan (nakes) yang dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19.
Siswa kelas IX atau 3 SMP di Solo akan memulai sekolah tatap muka pada lusa. Seperti apa persiapannya?
Pasien COVID-19 yang kabur dari RSUD dr Moewardi Solo belum ditemukan. Justru kabar lain mengatakan bahwa anak dan istri pasien tersebut juga terpapar Corona.
Sebanyak 106 warga yang tinggal satu kampung dengan pasien COVID-19 harus menjalani karantina mandiri. Akibatnya satu RT di-lockdown.
Klaster keluarga menjadi salah satu penyumbang tingginya angka kasus virus Corona di Solo, beberapa waktu terakhir. Apa yang harus jadi perhatian?
Kasus virus Corona atau COVID-19 di Solo bertambah 26 orang positif pada hari ini. Total akumulasi kasus sudah menembus angka 1.007 orang positif COVID-19.
Sebanyak 12 orang sekeluarga di Kelurahan Bumi, Laweyan, Solo, dinyatakan positif virus Corona setelah kontak dengan pasien Corona di acara ulang tahun.