
12 ABK yang Hilang di Perairan Jepara Belum Ditemukan, Pencarian Ditutup
Basarnas Semarang Cabang Jepara resmi menutup operasi pencarian 12 anak buah kapal (ABK) cantrang asal Batang yang hilang di perairan Jepara.
Basarnas Semarang Cabang Jepara resmi menutup operasi pencarian 12 anak buah kapal (ABK) cantrang asal Batang yang hilang di perairan Jepara.
Tim gabung masih mencari 12 anak buah kapal (ABK) cantrang yang hilang di Laut Jawa. Pencarian diperluas hingga wilayah timur perairan Jepara.
Tim Basarnas masih mencari 12 nelayan asal Batang yang hilang di laut Jepara. Pencarian hari ini masih nihil karena terkendala cuaca buruk.
Belasan anak buah kapal (ABK) dilaporkan hilang di perairan Jepara, Jawa Tengah. Kini proses pencarian belasan ABK itu masih dilakukan.
Seorang anak di Kota Semarang ditemukan tewas setelah hanyut di sungai ketika hujan mengguyur. Jasad korban ditemukan berjarak dua kilometer dari TKP.
Zidan (11) yang terseret bah saat mandi di sungai dekat rumahnya di Karanganyar, Jateng, ditemukan meninggal dunia. Dia ditemukan 700 meter dari lokasi awal.
Suratmi (77) yang hilang sejak Sabtu (19/9) ditemukan meninggal dunia. Jasad korban ditemukan di tengah hutan Jepara, Jawa Tengah.
Fahru Rozi (36) warga Desa Krapyak Kecamatan Tahunan, Jepara ditemukan meninggal dunia di dalam sumur dengan kondisi leher terikat tali.
Wahyudi, warga Blora yang tenggelam di Bengawan Solo akhirnya berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan, sekitar pukul 07.10 WIB dalam kondisi meninggal dunia.
Helikopter milik TNI AD jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, siang hari ini. Berikut ini kronologi kecelakaan tersebut.