
Kasus COVID-19 Meningkat, Apple Tutup Lagi Toko yang Sudah Dibuka
Seiring meningkatnya kasus COVID-19 di AS, Apple memutuskan menutup lagi Apple Store yang sebelumnya sudah dibuka.
Seiring meningkatnya kasus COVID-19 di AS, Apple memutuskan menutup lagi Apple Store yang sebelumnya sudah dibuka.
Apple Store di Amerika jadi sasaran penjarahan massa dalam aksi protes kematian George Floyd. Apple memberikan ancaman serius untuk para pelakunya.
Apple yang baru membuka tokonya setelah lockdown karena Corona kini menjadi target penjarahan dalam demonstrasi anti rasisme.
Apple kembali menutup sementara sejumlah tokonya di AS karena protes dan penjarahan. Padahal toko-toko itu baru saja dibuka kembali.
Apple mulai bertahap kembali buka toko-tokonya di Amerika Serikat, pada pekan lalu sudah 25 toko dibuka kini bertambah menjadi 100 toko untuk minggu ini.
Apple membuka kembali lebih dari 100 gerai ritelnya di AS pekan ini. Social Distacing akan tetap berlaku dengan mengurangi konsumen yang masuk ke toko.
Pada pertengahan bulan Maret lalu, Apple menutup semua tokonya di luar China akibat COVID-19, kini Apple dilaprkan akan membuka tokonya kembali di AS.
Apple baru saja melakukan pembaruan terhadap aplikasi belanjanya yakni Apple Store di iOS dengan menghadirkan dukungan dark mode alias mode gelap.
Apple dilaporkan akan membuka kemabli beberapa tokonya di negara bagian Amerika Serikat pada minggu depan sejak ditutupnya pada bulan Maret karena COVID-19.
Sebagai perusahaan yang punya 'gudang uang', Apple justru berbicara kemungkinan ada PHK kepada karyawannya di tengah pandemi Corona.