
Seekor Sapi Mati Mendadak di Daerah Endemik Antraks Gunungkidul
Seekor sapi mati mendadak di wilayah endemik antraks Gunungkidul. Berikut ini pernyataan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.
Seekor sapi mati mendadak di wilayah endemik antraks Gunungkidul. Berikut ini pernyataan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.
Antraks atau penyakit sapi gila masih dikhawatirkan menginfeksi hewan-hewan kurban pada tahun ini. Waspadalah, begini ciri-ciri hewan yang terinfeksi.
Hewan ternak di wilayah endemis antraks di Gunungkidul bolah dijual ke luar. Pemberian vaksin dan pemeriksaan dilokasi oleh instansi terkait telah selesai.
Jelang perayaan idul adha, antraks menjadi penyakit yang paling dikhawatirkan. Seperti apa upaya pemerintah dalam memastikan kesehatan hewan kurban?
Hewan ternak di wilayah endemik antraks di Gunungkidul masih boleh diperjualbelikan. Namun....
Seekor sapi kembali ditemukan mati mendadak di Gunungkidul. Sapi yang merupakan anak dari induk sapi yang sebelumnya mati karena antraks bulan lalu.
Penyemprotan pertama di lokasi penemuan bakteri antraks dinilai kurang maksimal. Petugas menyemprot ulang untuk mencegah penyebaran spora antraks lebih luas.
Pasar hewan di Gunungkidul akan ditutup sementara setalah ada kasus antraks. Dinas terkait ajukan draf ke pemkab untuk menentukan waktu penutupan itu.
Sri Sultan Hamengku Buwono X memberi catatan terkait temuan sapi diduga antraks di Gunungkidul. Dia meminta keluar masuk sapi dari wilayah itu dideteksi.
Dinkes Gunungkidul telah menerima hasil uji laboratorium 2 warga yang diduga terkena bakteri antraks. Keduanya dinyatakan negatif antraks.