
Kandungan Mikroplastik di Galon Sekali Pakai Vs Galon Isi Ulang
Penelitian menemukan adanya kandungan mikroplastik dalam minuman kemasan. Sampel yang dipakai galon sekali pakai. Lalu bagaimana dengan air galon isi ulang?
Penelitian menemukan adanya kandungan mikroplastik dalam minuman kemasan. Sampel yang dipakai galon sekali pakai. Lalu bagaimana dengan air galon isi ulang?
Bbisnis air minum dalam kemasan produk industri air minum dalam kemasan (AMDK) maupun produk depot air minum isi ulang (DAMIU) semakin dibutuhkan.
Air tercemar bakteri berisiko menimbulkan penyakit yang mengancam keselamatan nyawa. Masyarakat jangan lengah membentengi kesehatan tubuh.
Rupanya masih banyak air galon isi ulang yang terkontaminasi bakteri e Coli. Bisa picu beragam penyakit hingga gagal ginjal, bagaimana ciri-cirinya?
Permintaan air minum terus meningkat saat bulan puasa hingga Idul Fitri nanti. Para pelaku bisnis air minum dalam kemasan pun terus meningkatkan produksinya.
Cara paling mudah untuk mengetahui air mineral galon masih baik kualitasnya, yakni dari volumenya.
Sempat viral video yang menyebut beberapa merek air mineral berbahaya karena tinggi zat besi. Ditunjukkan sebagai buktinya air dapat mengalirkan listrik.
Banyak orang yang membeli air minum kemasan karena dianggap berkualitas dan praktis. Padahal, tak semua air minum kemasan memiliki jaminan kualitas yang baik.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral bisa meningkatkan risiko osteoporosis, hipertensi, jantung, dan hipotiroid.
WHO mengatakan bahwa mikroplastik dengan ukuran melebihi 150 mikrometer tidak mungkin diserap oleh tubuh.