
Terungkap! Siswa SMA Temukan Warna yang Paling Disukai Nyamuk DBD
Dua siswa SMAIT Iqra' Kota Bengkulu melakukan penelitian mengenai warna kesukaan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) atau aedes aegypti. Wah warna apa ya?
Dua siswa SMAIT Iqra' Kota Bengkulu melakukan penelitian mengenai warna kesukaan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) atau aedes aegypti. Wah warna apa ya?
Bunda sudah enggak asing kan mendengar nyamuk Aedes Aegypti? Ternyata ada beberapa nyamuk berbahaya lainnya yang perlu kita ketahui lho.
Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) yang terjadi di Indonesia pada awal tahun mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Kamu pikir manusia saja yang butuh diet? Menurut peneliti nyamuk juga sebaiknya demikian. Alasannya supaya makin sedikit kasus penyakit karena gigitan nyamuk.
Peningkatan kasus demam berdarah tahun 2019 menemukan fakta unik. Menurut laporan kasus di daerah pedesaan banyak ditemukan jentik di pagar-pagar bambu warga.
Induk raksasa tekologi Google, Alphabet, membuat laboratorium khusus nyamuk. Tujuannya agar para peneliti bisa memberantas nyamuk berbahaya di dunia.
Lavender atau sereh sering dijadikan tanaman untuk mengusir nyamuk. Tapi apakah memang efektif? Begini kata Kementerian Kesehatan RI.
Ada fakta-fakta menarik terkait dengan nyamuk Aedes Aegepti dan Aedes Albopictus yang jadi vektor penyebaran penyakit DBD. Berikut ini di antaranya.
Wolbachia merupakan sejenis bakteri yang bisa menginfeksi nyamuk Aedes aegypti dan dianggap ampuh untuk melumpuhkan virus dengue dan menekan populasi nyamuk.
Setiap hari Satria berkeliling mencari ribuan jentik nyamuk untuk pakan ikannya. Satria tidak menyangka dampak positif yang ternyata ia beri untuk lingkungan.