Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Khamozaro Waruwu mempertanyakan soal kesalahan apa yang diperbuatnya hingga mantan sopirnya, Fahrul Azis Siregar nekat merampok dan membakar rumahnya. Pertanyaan itu berulang kali ditanyakan oleh Khamozaro pada Azis.
Percakapan antara Khamozaro dan Azis itu terjadi usai rekonstruksi yang digelar kepolisian di rumah Khamozaro di Taman Harapan Indah, Tanjung Sari, Senin (1/12/2025).
Saat berhadapan, Khamozaro awalnya memegang bagian punggung Azis. Pada saat yang bersamaan Azis menyalami tangan Khamozaro sambil menunduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khamozaro pun langsung menanyakan apakah ada salah yang diperbuatnya hingga Azis nekat merampok dan membakar rumahnya. Lalu, Azis pun menjawab bahwa dirinya sakit hati karena Khamozaro sempat menjanjikan akan berjanji untuk membiayai pernikahan Azis.
"Bapak kan pernah dulu janji sama saya, nanti Azis nikah saya modali, nanti azis saya bantu," kata Azis kepada Khamozaro.
Khamozaro pun heran dengan jawaban Azis itu. Menurutnya, jawaban Azis tersebut tidak sinkron. Sebab, kata Khamozaro, Azis menikah saat sedang tidak bekerja dengan keluarganya.
"Azis saja menikah tiga tahun lalu, disaat nggak kerja sama kami, lalu apa hubungannya?," tanya Khamozaro.
Lalu, Khamozaro pun kembali menanyakan soal perbuatannya selama ini apakah ada yang menyakiti Azis. Ada sekitar tiga kali Khamozaro menanyakan hal itu. Namun, Azis hanya terdiam.
Khamozaro pun mengatakan tidak marah dan telah mengampuni perbuatan yang dilakukan Azis. Namun, dia menyatakan bahwa perbuatan Azis tersebut salah.
"Saya nggak marah sama kamu (Azis), saya mengampuni kamu. Kamu kasihan sama anak kamu, tapi cara kamu ini salah ibu (istri Khamozaro) suka bantu anakmu," kata Khamozaro.
Istri Khamozaro pun ikut menasihati Azis. Saat itu, Azis pun menangis menyalami tangan istri Khamozaro sambil meminta maaf.
Azis mengaku khilaf hingga nekat merampok dan membakar rumah Khamozaro.
"Khilaf Azis pak, sebagai manusia pak," kata Azis sambil menangis.
"Saya sudah ampuni kamu, tapi kasihan anakmu," balas Khamozaro.
Khamozaro menyebut sudah menganggap Azis seperti anaknya sendiri. Bahkan, mereka kerap membantu Azis dan keluarganya. Selain itu, kata Khamozaro, dirinya dan Azis kerap saling curhat. Dia pun mengaku kecewa dengan perbuatan Azis.
"Azis sudah saya anggap sebagai anak, makanya ketika dia melakukan ini saya kecewa. Kalau ada sesuatu yang mengganjal sampaikan," kata Khamozaro saat diwawancarai.
Terkait janji untuk membiayai pernikahan Azis, Khamozaro mengatakan tidak pernah menjanjikan itu. Dia mengatakan Azis menikah sekitar tiga tahun lalu saat tidak bekerja dengan mereka.
Lalu, sekira setahun terakhir, Azis kembali bekerja dengan keluarga Khamozaro dan keluar sekitar tiga minggu sebelum pembakaran.
"Tidak pernah (menjanjikan membiayai pernikahan), nggak mungkin saya bohong. Menikahnya tiga tahun lalu, di saat dia tidak kerja sama kami. Kalau ada yang bilang dia marah karena saya pernah berjanji, maka saya katakan itu sesuatu yang perlu dipertanyakan," ujarnya.
Khamozaro jug membantah memecat Azis. Dia mengatakan bahwa Azis lah yang memutuskan untuk berhenti bekerja tiga pekan sebelum pembakaran dengan alasan ingin pulang kampung.
"Dia minta keluar (dari pekerjaan), bukan saya pecat," kata Khamozaro.
Polrestabes Medan memastikan tidak ada yang menyuruh tersangka Fahrul Azis Siregar untuk membakar rumah Hakim Pengadilan Negeri Medan Khamozaro Waruwu. Polisi menyebut aksi pembakaran dan perampokan itu adalah niat pribadi Azis.
"Nggak ada, selama ini yang bersangkutan (Azis) niat dari pribadi," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro usai rekonstruksi.
Perwira menengah polri itu menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait dengan kasus itu. Bayu mengatakan akan ada kemungkinan tersangka baru dalam kasus itu.
"Masih dalam pengembangan, untuk 480 (penadah emas curian) masih satu orang, masih ada tersangka yang nanti ke depannya kita masih pengemabangan untuk dilakukan proses lebih lanjut, mungkin akan ada beberapa lagi (tersangka)," jelasnya.
Awak media juga sempat menanyakan langsung kepada Azis alasan dirinya membakar rumah tersebut. Namun, Azis hanya diam sambil digiring petugas kepolisian menuju mobil.
Saat ditanya apakah ada sosok yang menyuruhnya membakar rumah tersebut, Azis mengatakan tidak ada.
"Nggak ada, nggak ada (nyuruh)," ujarnya singkat.
Simak Video "Video: Frank Caprio, Sosok Hakim Humanis Tutup Usia"
[Gambas:Video 20detik]
(fnr/nkm)











































