Pertandingan Liga 1 antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang berakhir tragis. 125 orang meninggal dunia setelah keributan pecah usai laga.
Dilansir detikJatim Senin (3/10/2022) salah seorang korban pada insiden tersebut. Reko Septiyan (19) menceritakan detik-detik mencekam saat keributan pecah, khususnya di Tribun 12 tempatnya menonton pertandingan.
Reko yang berasal dari Kabupaten Gresik menjadi korban luka akibat peristiwa itu. Tulang kaki kirinya patah karena terinjak-injak sehingga harus menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Malang.
Ayah Reko, Faisol menceritakan peristiwa yang terjadi saat keributan pecah. Dia mengaku mendapat cerita itu dari teman-teman anaknya di tribun 12 Stadion Kanjuruhan. Tempat di mana gas air mata menghujani mereka.
Faisol menjelaskan anaknya bersama lima temannya berangkat ke Stadion Kanjuruhan Malang untuk menyaksikan dan mendukung tim kebanggaan Arema FC. Mereka naik mobil. Di sana mereka membaur bersama Aremania di tribun 12.
Usai pertandingan, Faisol mendapat kabar putranya mengalami luka di kaki sebelah kiri usai terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Dari teman putranya, ia mendapat cerita bahwa polisi menembakkan gas air mata secara langsung ke arah tribun tempat mereka berada.
"Menurut cerita teman-teman anak saya, saat kerusuhan terjadi polisi menembakkan beberapa kali gas air mata. Salah satunya ke tribun 12, tempat anak saya menonton pertandingan," tuturnya.
Kata dia, banyak penonton yang pingsan usai polisi menembakkan gas air mata ke Tribun 12. Pekatnya asap gas air mata membuat penonton lain panik dan berdesakan mencari jalan keluar. Belum lagi, banyak penonton yang pingsan.
"Padahal yang ada di tribun itu, kan, aman-aman saja harusnya. Yang ramai, kan, di lapangan. Tapi kok yang di tribun juga ditembak gas air mata? Banyak yang pingsan karena sesak napas itu," tambah Faisal.
PSSI sebagai induk organisasi sepakbola di Indonesia, menurut dia harus bertanggung jawab atas insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang. Khususnya, tindakan polisi menembaki suporter dengan gas air mata langsung ke tribun, padahal ada aturan yang melarang menggunakan gas air mata di stadion saat pertandingan sepakbola.
Tembakan Gas Air Mata dari Polisi Membuat Penonton Panik. Selengkapnya di Halaman Berikutnya.....
Simak Video "Video: Yang Harus Dilakukan Jika Terkena Gas Air Mata"
(astj/astj)