Foto: Perumahan Elit Bengkel Kereta Api Kolonial Belanda di Jalan Bundaran, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. (Nizar Aldi/detikcom)
Rel kereta api yang ada di dekat elite Bengkel Kereta Api peninggalan Kolonial Belanda di Medan (Nizar Aldi/detikcom)
Kondisi perumahan elite karyawan bengkel kereta api peninggalan Kolonial Belanda di Medan yang kondisinya tidak terawat. (Nizar Aldi/detikcom)
Di sekitar rumah banyak tumbuh rumput maupun pohon yang menambah kesan horor. (Nizar Aldi/detikcom)
PT KAI terlihat memiliki satu bangunan di lokasi itu yang diberi Mes Bundar. Mes itu berada di antara Jalan Bundar dengan Jalan Bengkel dan dirawat dengan baik (Nizar Aldi/detikcom)
Wali Kota Medan Bobby Nasution telah menetapkan perumahan peninggalan Belanda itu sebagai salah satu cagar budaya (Nizar Aldi/detikcom)
Penuturan warga sekitar rumah tak terurus itu banyak yang sudah ambruk. (Nizar Aldi/detikcom)
Kondisi jalan menuju perumahan peninggalan zaman Belanda yang tak beraspal. (Nizar Aldi/detikcom)
Komplek perumahan di Jalan Bundar baru dibangun pada 1919 saat pembentukan werkplaats atau bengkel kereta api di sekitar lokasi. (Nizar Aldi/detikcom)
Saat Jepang menduduki Indonesia, orang Eropa menjadi areal perumahan itu sebagai camp mengungsi. (Nizar Aldi/detikcom)
Foto: Perumahan Elit Bengkel Kereta Api Kolonial Belanda di Medan (Nizar Aldi/detikcom)