Waktunya Pelaku Ekraf Riau Memilih, antara Ekspresi Seni atau Fokus Ekonomi

Riau

Waktunya Pelaku Ekraf Riau Memilih, antara Ekspresi Seni atau Fokus Ekonomi

Raja Adil Siregar - detikSumut
Selasa, 09 Des 2025 14:29 WIB
Waktunya Pelaku Ekraf Riau Memilih, antara Ekspresi Seni atau Fokus Ekonomi
Foto: Kabid Ekraf Dispar Riau, Beni. (Dok Dispar Riau)
Pekanbaru -

Dunia ekonomi kreatif (ekraf) kerap disalahpahami sebagian masyarakat sebagai ranah yang dipenuhi para seniman. Lalu bagaimana pelaku ekraf menentukan jalan dalam pengembangan?

Kepala Bidang Ekraf Dinas Pariwisata Riau, Beni Febrianto menyebut bahwa terdapat perbedaan mendasar antara seniman dan pekerja seni. Terutama dalam konteks industri kreatif yang terus berkembang saat ini.

"Seniman itu tidak memikirkan pasar. Karya dibeli atau tidak, ditawar atau tidak, bukan menjadi masalah. Yang penting mereka mengekspresikan buah imajinasinya sendiri," kata Beni Febrianto di Kantornya, Senin (8/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, berbeda halnya dengan pekerja seni yang menurutnya memiliki peranan penting menggerakkan roda ekonomi kreatif. Pekerja seni dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri dan selera pasar yang dinamis.

ADVERTISEMENT

"Pekerja seni mengeluarkan inspirasi sesuai apa yang pasar mau. Model sekarang dari berbagai sektor harus mengikuti kemauan pasar saat ini," jelasnya.

Beni mencontohkan saat ini pasar global sangat dipengaruhi tren dari Korea Selatan, mulai dari musik hingga fesyen. Alhasil, pelaku ekraf perlu mampu menghadirkan karya yang relevan dengan permintaan pasar, namun tetap mempertahankan identitas budaya dan karakter pribadi.

"Pasar terbesar saat ini berkiblat ke Korea. Musik, fesyen, hampir semua mengikuti itu. Pelaku ekraf harus menyesuaikan dengan permintaan pasar, tapi tetap dengan touching (sentuhan) kita, harus masih ada ciri khas dari kita," tambahnya.

Kepada para pelaku ekonomi kreatif di Riau, ia menyampaikan pesan penting yaitu menentukan tujuan sejak awal. Jika masuk ke sektor ekraf dengan orientasi ekonomi, maka sikap dan pendekatan yang diambil harus seperti seorang pekerja seni. Namun, jika fokusnya semata-mata pada ekspresi seni, maka menjadi seniman adalah pilihan yang tepat.

"Teman-teman harus paham, jika muara yang dicari adalah ekonomi di sektor ekonomi kreatif, jadilah pekerja seni. Tapi jika ingin murni berkarya seni, jadilah seniman," tuturnya.




(ras/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads