Pal 8 Pictures resmi mengumumkan bahwa mereka memproduksi versi film panjang dari Laut Bercerita, adaptasi novel populer karya Leila S. Chudori. Kabar ini disampaikan dalam JAFF Market di Yogyakarta pada Senin (1/12).
Film drama fiksi yang mengambil latar akhir 1990-an itu digarap oleh sutradara Yosep Anggi Noen. Ia juga menulis naskahnya, dengan dukungan VMS Studio, Jagartha Group, dan Lynx Films.
Yosep Anggi Noen menyebut tantangan utama dalam proses produksi adalah mengubah bagian-bagian penting dari novel yang disusun berdasarkan riset mendalam Leila S Chudori menjadi visual yang kuat dan menyentuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat terbantu oleh tim produksi yang punya level ketenangan dan profesionalisme tinggi," katanya melansir detikpop, Selasa (2/12).
Pengambilan gambar dilakukan di Semarang dan Salatiga, Jawa Tengah, serta di Sukabumi, Jawa Barat. Karakter utama, Biru Laut, kembali diperankan oleh Reza Rahadian seperti dalam versi film pendek sebelumnya.
Dalam jajaran pemeran lain, Yunita Siregar memerankan Asmara Jati, adik Biru Laut. Christine Hakim dan Arswendy Bening Swara berperan sebagai orang tua Biru Laut. Dian Sastrowardoyo hadir sebagai Kasih Kinanti, mentor sekaligus sahabat Biru Laut, sementara Eva Celia berperan sebagai Ratih Anjani.
"Ketika kehilangan menjadi cerita seluas lautan, maka cerita ini menjadi begitu penting untuk divisualkan," tambah Reza Rahadian.
Adaptasi panjang Laut Bercerita dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 2026. Sebelumnya, cerita ini pernah dibuat dalam bentuk film pendek oleh Pritagita Arianegara pada 2017 dan masih sering diputar di kampus serta ruang seni.
Cerita film mengikuti keluarga Arya Wibisono yang kehilangan putra sulung mereka, Biru Laut, setelah beredar kabar bahwa ia dan sejumlah rekan diskusi mahasiswanya ditahan oleh pihak tak dikenal. Keluarga, bersama Ratih Anjani, kekasih Laut, tak henti mencari keberadaannya. Bertahun-tahun berlalu, pasangan Arya Wibisono tetap yakin putra mereka masih hidup, sementara Asmara Jati percaya kakaknya sudah tiada.
(nkm/nkm)











































