Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) berkomitmen menjaga inflasi tetap terkendali menjelang Natal dan tahun baru (Nataru). Upaya itu dilakukan dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sepanjang periode November hingga Desember di seluruh kabupaten/kota.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sulsel Muhammad Ilyas mengatakan, GPM sudah diakomodir melalui APBD dari insentif fiskal. Kegiatan ini diperlukan masyarakat, terutama sebagai upaya intervensi pemerintah mengendalikan harga.
"Jadi kita masih akan tetap melaksanakan GPM ini. Apalagi menjelang Nataru, ini juga pasti akan ada peningkatan permintaan harga karena momennya akhir tahun," kata Ilyas dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berperan dalam pengendalian inflasi, GPM juga bertujuan untuk membantu memajukan distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), khususnya di 24 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan GPM yang didanai Insentif Fiskal November-Desember ditargetkan terlaksana lebih dari 150 kali hingga akhir tahun ini. Pada Desember ini, GPM akan mulai digelar oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota pada pekan pertama dan pekan kedua.
Pelaksanaan serentak pertama dijadwalkan pada tanggal 1, 2, 8, dan 9 Desember dengan melibatkan 8 kabupaten/kota di Sulsel. Sementara untuk 16 kabupaten/kota lainnya akan dilaksanakan serentak di pekan kedua, yakni 9 Desember.
"Minggu pertama Desember itu tanggal 1 Desember, ya. Berarti hari ini (Senin, 1 Desember) kan ada gerakan pangan murah," sebut Ilyas.
Dengan kegiatan GPM ini, Ilyas berharap inflasi di Sulsel dapat terkendali dengan baik. Khususnya menjelang Nataru di mana permintaan pasar diprediksi akan lebih besar.
(sar/asm)











































