Pertimbangan Senioritas di Balik Pergantian Pj Sekda Makassar Firman Pagarra

Pertimbangan Senioritas di Balik Pergantian Pj Sekda Makassar Firman Pagarra

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 22 Okt 2024 08:30 WIB
Kadispora Sulsel Andi Arwin Azis
Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis. Foto: Dok. Pemprov Sulsel
Makassar -

Pjs Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Arwin Azis mengungkap salah satu pertimbangan dalam pengusulan nama pengganti Firman Pagarra sebagai Pj Sekda Makassar. Tiga nama yang diusulkan merupakan perwakilan ASN senior di Pemkot Makassar.

Diketahui, Arwin mengaku diminta Pemprov Sulsel untuk mengusulkan kembali calon Pj Sekda Makassar usai usulan Danny tak digubris. Mereka adalah Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Muhammad Mario Said; Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Andi Muhammad Yasir; dan Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Sosial Irwan Adnan.

"Saya kira kami, berdasarkan kewenangan kami pemerintah kota, hanya mengusulkan. Saya mencoba mengambil perwakilan dengan pertimbangan senioritas di Pemkot Makassar," kata Arwin kepada detikSulsel, Minggu (20/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun menjelaskan bahwa Irwan Adnan yang terpilih sebagai Pj Sekda bukan untuk mengisi jabatan definitif. Menurutnya Irwan Adnan hanya pejabat sementara yang bertugas selama tiga bulan.

"Jangan juga buru-buru langsung menilai orang buruk, sementara belum dilihat kerjanya ketika dia jadi Pj Sekda. Siapa tahu nanti setelah diamanahkan justru lebih bagus, menunjukkan kinerja yang baik bagaimana? Karena amanah yang diberikan pasti dipertanggungjawabkan. Itu pasti diupayakan dia bekerja maksimal di posisi itu," paparnya.

ADVERTISEMENT

Arwin meminta seluruh pihak memberi kesempatan kepada Irwan Adnan untuk bekerja dan fokus pada tugasnya. Terutama, kata dia, dengan melihat kondisi serapan anggaran yang masih rendah di Pemkot Makassar.

"Lihat dulu (kinerjanya). Ini belum bekerja sudah curiga. Beri kesempatan bekerja. Kalau ada pelanggaran, ada yang mungkin tidak sesuai, bisa langsung kita protes, laporkan, dan sebagainya. Kan, ada mekanismenya," katanya.

"Ini orang belum bekerja sudah dihalang-halangi. Seakan-akan tidak bisa bekerja-lah, berkinerja buruk-lah, tidak netral-lah. Mana buktinya sejak dia menjabat Pj Sekda? Ada tidak buktinya dia melanggar itu semua? Biar dulu jalan. Berilah kesempatan orang bekerja dulu," tambahnya.

Penunjukan Irwan Adnan Jadi Pj Sekda Tuai Sorotan

Penunjukan Irwan Adnan sebagai Pj Sekda Makassar menuai sorotan mengingat ASN tersebut pernah menjadi bacawalkot. Selain itu, muncul kekhawatiran soal netral tidaknya Irwan Adnan di Pilkada 2024.

Irwan Adnan resmi dilantik sebagai Pj Sekda Makassar menggantikan Firman Pagarra di Ruang Sipakatau, Kantor Balai Kota Makassar, Jumat (18/10). Pelantikan Irwan Adnan tersebut sesuai dengan SK Gubernur Sulsel nomor 800.1.10.2/2468/BKD yang dikeluarkan pada 16 Oktober 2024.

Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto turut menanggapi penunjukan Irwan Adnan sebagai Pj Sekda Makassar. Danny yang sedang cuti sebagai wali kota Makassar mengaku heran dengan keputusan tersebut.

"Pertama, saya hargai semua proses. Tapi yang jelas adalah mestinya ada kriteria dalam memilih itu," kata Danny kepada wartawan, Sabtu (19/10).

"Saya punya penilaian dan saya sudah umumkan, yang herannya adalah yang terburuk yang dipilih. Sudah diumumkan, coba dilihat," ujar Danny.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Irwan Adnan Sempat Minta Mundur dari ASN

Danny pun menyinggung soal Irwan yang sebelumnya menandatangani pengunduran diri sebagai ASN. Dia juga tak lupa menyebut Irwan terlihat memihak kepada salah satu pasangan calon (paslon).

"Kemudian sudah menandatangani pengunduran diri, kemudian terlihat memihak satu golongan, satu paslon. Saya nda tahu apa pertimbangannya," jelas Danny.

Dia juga mengungkap kinerja Irwan yang sebelumnya sebagai Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Sosial Kota Makassar. Danny menyebut penilaian terhadap Irwan terburuk dari segi kinerja telah diumumkannya.

"(Terburuk dari segi) Kinerja, kan sudah saya umumkan sebelumnya," katanya.

Meski demikian, Danny mengaku tetap menghargai keputusan Pemprov Sulsel tersebut. Pihaknya tetap akan bekerja bersama di Pemkot Makassar saat cuti kampanye selesai.

"Kita hargai keputusannya orang. Kan saya ditanya jadi saya kasih tahu," katanya.

Halaman 3 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads